Tentang Tanaman Nilam: Cara Penanaman, Waktu Panen dan Pengolahan Serta Peluang Pasar Global

MINSEL, iNEWSMANADO.ID – Nilam (Pogostemon cablin) adalah tanaman penghasil minyak atsiri yang bernilai tinggi, terutama digunakan dalam industri parfum, kosmetik, dan pengobatan tradisional. Indonesia merupakan produsen utama nilam dunia, menyumbang sekitar 90% pasokan global. Berikut ringkasan proses dan aspek penting produksi nilam:
1. Budidaya Tanaman
- Iklim dan Tanah:
- Tumbuh optimal di daerah tropis dengan curah hujan 2.000–3.000 mm/tahun, suhu 22–28°C, dan kelembapan tinggi.
- Tanah subur, gembur, dan berdrainase baik (pH 5,5–6,5).
- Penanaman:
- Perbanyakan melalui stek batang (lebih cepat dan seragam).
- Jarak tanam 60–100 cm antar tanaman.
- Pemupukan organik (kompos/pupuk kandang) dan anorganik (NPK) untuk meningkatkan produktivitas.
2. Panen
- Waktu Panen:
- Pertama kali dipanen pada usia 6–8 bulan.
- Panen berikutnya setiap 3–4 bulan, hingga tanaman berusia 2–3 tahun.
- Daun dipanen saat pagi hari untuk mempertahankan kadar minyak.
- Cara Panen:
- Pemangkasan batang bagian atas (30–40 cm dari tanah).
- Daun dan ranting muda mengandung minyak tertinggi (2–5% berat basah).
3. Pengolahan Minyak Nilam
- Pengeringan:
- Daun dijemur 1–2 hari hingga kadar air 12–15% untuk mencegah fermentasi.
- Distilasi:
- Menggunakan metode destilasi uap selama 6–8 jam.
- Hasil: Minyak nilam kasar (patchouli oil) dengan kandungan patchoulol sebagai komponen utama.
- Rendemen minyak: 2–3% dari berat daun kering.
- Pemurnian:
- Penyaringan dan penyimpanan dalam wadah kedap udara untuk menjaga kualitas.
4. Produksi Global dan Pasar
- Produsen Utama: Indonesia (Aceh, Sumatera Utara), India, Tiongkok, Brazil, dan Malaysia.
- Ekspor: Minyak nilam Indonesia diekspor ke Prancis, AS, Singapura, dan Uni Eropa untuk industri parfum (misal: merek Chanel, Gucci).
- Harga: Berkisar USD 50–150/kg tergantung kualitas (2023).
5. Tantangan Produksi
- Hama dan Penyakit:
- Ulat daun, jamur akar (Fusarium), dan bakteri layu.
- Pengendalian: Rotasi tanaman dan pestisida alami.
- Fluktuasi Harga: Dipengaruhi permintaan global dan spekulasi pasar.
- Teknologi Terbatas: Banyak petani masih menggunakan metode tradisional, mengurangi efisiensi.
6. Keberlanjutan
- Pertanian Organik: Pengurangan pupuk kimia untuk menjaga kesuburan tanah.
- Intercropping: Menanam nilam bersama kopi atau cengkeh untuk diversifikasi pendapatan.
- Inovasi: Pengembangan varietas unggul tahan penyakit dan teknik distilasi hemat energi.
Editor : Fabyan Ilat