get app
inews
Aa Text
Read Next : Vladimir Putin Nyaris Diledakkan di Dalam Mobil, Begini Kronologinya

Sadis! Miliarder Rusia Siapkan Hadiah Rp14,4 Miliar Bagi yang Tangkap Putin

Jum'at, 04 Maret 2022 | 15:21 WIB
header img
Presiden Rusia, Vladimir Putin saat berpidato Kamis(24/2/2022) (Foto: Reuters)

CALIFORNIA, iNews.id - Vladimir Putin dijadikan sasaran yang pro Ukraina. 

Seorang miliarder Rusia yang membelot ke Amerika Serikat (AS) menawarkan hadiah USD1 juta (lebih dari Rp14,3 miliar) untuk menangkap Presiden Vladimir Putin. 

Miliarder Alex Konanykhin yang berbasis di California berpendapat presidennya itu layak ditangkap atas tuduhan kejahatan perang yang dilakukan selama invasi ke Ukraina. 

"Saya berjanji untuk membayar USD1.000.000 kepada petugas yang, sesuai dengan tugas konstitusional mereka, menangkap Putin sebagai penjahat perang di bawah hukum Rusia dan internasional," tulis Konanykhin di media sosial, seperti dikutip dari New York Post, Jumat (4/3/2022). 

Konanykhin dikenal sebagai investor San Francisco yang muncul bersama Lance Bass dan salah satu pendiri Apple Steve Wozniak dalam "Unicorn Hunters" Amazon Prime’s. Dia awalnya mem-posting poster dengan kalimat yang berbunyi; "Dicari: Hidup atau mati. 

Vladimir Putin atas pembunuhan massal.” Setelah gambar itu dihapus oleh Facebook, Konanykhin bersikeras bahwa dia tidak pernah bermaksud membayar pembunuhan Putin. “Sementara hasil seperti itu akan disambut oleh jutaan orang di seluruh dunia, saya percaya bahwa Putin harus dibawa ke pengadilan,” tulisnya dalam update-nya di media sosial. Dalam posting awal, Konanykhin mengeklaim bahwa Putin bukanlah presiden Rusia karena dia berkuasa sebagai hasil dari operasi khusus meledakkan gedung-gedung apartemen di Rusia, kemudian melanggar Konstitusi dengan menghilangkan pemilihan umum yang bebas dan membunuh lawan-lawannya. 

“Sebagai seorang etnis Rusia dan warga negara Rusia, saya melihatnya sebagai kewajiban moral saya untuk memfasilitasi denazifikasi Rusia,” tulisnya, merujuk pada istilah yang digunakan Putin untuk membenarkan serangan militer Rusia di Ukraina. 

"Saya akan melanjutkan bantuan saya ke Ukraina dalam upaya heroiknya untuk menahan serangan gencar Orda Putin," katanya, menggunakan istilah Rusia untuk "gerombolan". Konanykhin mengatakan kepada Insider bahwa dia telah menawarkan uangnya untuk membuktikan bahwa perang tidak didukung oleh banyak orang Rusia. 

“Jika cukup banyak orang membuat pernyataan serupa, itu dapat meningkatkan kemungkinan Putin ditangkap dan dibawa ke pengadilan,” katanya kepada media tersebut. 

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah berulang kali menuduh Putin melakukan kejahatan perang, tuduhan yang secara resmi sedang diselidiki oleh Pengadilan Kriminal Internasional (ICC). Konanykhin-yang memiliki kekayaan setidaknya USD300 juta versi Vice, belum pernah ke Rusia sejak dia meninggalkan negara itu pada tahun 1992. 

Dia juga bersikeras dia tidak takut akan pembalasan dari para loyalis Putin. 

“Putin diketahui membunuh lawan-lawannya,” kata Konanykhin kepada Insider. "Dia memiliki jutaan dari mereka sekarang." 

Dalam biografinya tentang Unicorn Hunters, yang dia ciptakan bersama dan produser eksekutif, Konanykhin dipuji sebagai pengusaha internasional visioner dan penulis buku terlaris. 

“Perjalanan wirausahanya yang luar biasa dimulai pada usia pertengahan dua puluhan ketika ia menciptakan bank terbesar di Rusia pasca-komunis sebelum membelot ke Amerika Serikat,” bunyi catatan biografinya. 

Setelah meninggalkan Rusia, menurut Washington Post, Konanykhin mendirikan perusahaan periklanan web di New York setelah diberikan suaka pada 1999—hanya untuk menjalani hukuman penjara dan hampir dideportasi setelah suakanya dicabut pada 2003. 

Suaka untuknya akhirnya dipulihkan pada tahun 2007. Konanykhin merinci pembelotannya dalam bukunya, Defiance: How to Succeed in Business Despite Being Hounded by the FBI, the KGB, the INS, the Department of Homeland Security, the Department of Justice, Interpol and Mafia Hit Men. 

Dia juga ikut mendirikan perusahaan teknologi yang sekarang bernilai lebih dari USD2,4 miliar.

 

Editor : Norman Octavianus

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut