get app
inews
Aa Text
Read Next : Dirindukan Masyarakat, Tokoh Pluralisme Manado Comeback!

Dampak Penutupan Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado, Pengusaha Logistik Menjerit

Kamis, 02 Mei 2024 | 08:59 WIB
header img
Aktifitas kargo di bandara internasional Sam Ratulangi Manado (Foto: Ilustrasi/stimewa)

MANADO, iNewsManado.id - Penutupan sementara operasional Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado sejak beberapa hari lalu akibat dampak dari erupsi Gunung Ruang di Kecamatan Tagulandang, Kabupaten Kepulauan Sitaro membuat pengusaha logistik di Manado menjerit.

Sedikitnya ada 40 pegusaha logistik yang tergabung dalam Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres Pos dan Logistik Indonesia (Asperindo) Sulawesi Utara (Sulut) yang kerap menggunakan jalur udara menjadi macet. Bahkan, dalam satu hari terdapat puluhan ton barang yang gagal keluar maupun masuk Manado, kondisi ini membuat puluhan pengusaha kehilangan pendapatan.

Sekretaris Asperindo Sulut Kerin Tamo mengatakan rata-rata shipper itu melakukan pengiriman barang-barang khusus seperti marine product (produk fresh, sehingga butuh penanganan cepat karena menjaga kualitasnya untuk kebutuhan ekspor. 

"Bahkan untuk barang-barang lain juga tetap berpengaruh karena kebanyakan General Cargo (GenCo), dokumen-dokumen dan aktifitas e-commerce itu kan via udara semua yang butuh penanganan cepat dan mengejar Service Level Agreement (SLA)," ujar Kerin, Kamis (2/5/2024).

Kata Kerin, Itu baru pengiriman dari Manado keluar (outgoing), sementara pengiriman dari luar ke Manado (incoming) juga kurang lebih sama. Semuanya tertunda.

"Tapi semoga keadaan ini secepatnya berangsur - angsur pulih kembali," kata Kerin yang juga sebagai Ketua Bidang kerjasama internasional Dewan Pengurus Pusat Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) atau Indonesian Logistics dan Forwarders Association (ILFA) itu.

Meski enggan merinci berapa jumlah kerugian yang dialami, namun Kerin memastikan untuk kerugiannya pasti ada, karena supply chain yang harus menggunakan moda udara semua menjadi lumpuh.

"Aktifitas transaksi dari semua stakeholders di sektor aviasi, travel dan cargo air menjadi stagnan jadi tidak bisa berproduksi," kata Kerin.

Editor : Subhan Sabu

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut