RENUNGAN Minggu mengulas Kitab Perjanjian Baru dalam Yakobus 1:12-15. Dikutip gpibpaulusjakarta, tema Minggu soal keinginan yang memikat.
Kehidupan kita diliputi oleh berbagai keinginan. Ada yang mengatakan keinginan itulah yang membuat manusia “hidup dan berkarya.”
Sesuatu yang diinginkan akan mendorong adanya tindakan untuk mewujudkannya. Seseorang yang ingin mendapat pekerjaan membuat ia mendorong dirinya ke arah itu.
Semakin kiat keinginannya semakin besar pula dorongan yang muncul dan tindakan yang dilakukan.
Yakobus menasehati umat Tuhan di perantauan agar berhati-hati dalam upaya mewujudkan keinginan mereka.
Sekalipun keinginan mereka positif belum tentu masyarakat di sekitar memandangnya demikian.
Apabila keinginan itu begitu memikat maka upaya untuk mewujudkannya juga semakin kuat.
Dan apabila dipaksakan akan menimbulkan permasalahan serius, yang dapat mendatangkan pencobaan (band. ay.14).
Umat Tuhan di perantauan perlu mempertimbangkan kondisi sosial di sekitarnya. Relasi sosial yang baik akan membuat mereka lebih mudah diterima.
Apa yang menjadi keinginan mereka relatif menjadi lebih mudah untuk direalisasikan.
Setidaknya menghindari munculnya “pencobaan” yang dapat melahirkan dosa karena menimbulkan kesan negatif terhadap kekristenan.
Kita hidup di tengah masyarakat yang beragam. Karena itu upaya untuk mewujudkan keinginan kita, seberapa memikatnya sekalipun, perlu mempertimbangkan kondisi masyarakat sekitar.
Misalnya dalam pelaksanaan bakti sosial, pasar murah, vaksinasi dan pembangunan gedung gereja. Semua hal itu tentu sangat positif.
Tetapi jika tidak mempertimbangkan situasi dan kondisi masyarakat sekitar maka semua keinginan kita itu dapat melahirkan reaksi yang negatif.
Kekristenan ternodai oleh keinginan mewujudkannya.
Editor : Fabyan Ilat