get app
inews
Aa Text
Read Next : 12 Tradisi Unik Masyarakat Indonesia Menjelang Ramadhan yang Wajib Diketahui

5 Tradisi Unik Warga Manado Jelang Ramadhan

Jum'at, 08 Maret 2024 | 08:03 WIB
header img
Tradisi unik warga Manado jelang Ramadhan. Foto/Istimewa

MANADO, iNewsManado.com – Tradisi unik warga Manado jelang Ramadhan selalu jadi pemandangan tersendiri.

Tradisi jelang bulan suci ramadhan tidak hanya ditunggu-tunggu Umat Muslim, namun momen tersebut juga jadi daya tarik masyarakat non muslim di Manado.

Manado pada khususnya dan Sulawesi Utara pada umumnya didiami masyarakat multietnis dan beragam Agama. Tingkat toleransi tinggi antar masyarakat membuat daerah ini sulit disulut.

Menyambut Ramadhan, tradisi unik warga yang dilakukan. Inipun jadi budaya turun temurun sejak dahulu.

 

5 Tradisi Unik Warga Manado Jelang Ramadhan dirangkum iNewsManado.com pada Jumat (8/3/2024).

 

  1. Pungguan


Foto/Istimewa

Tradisi unik warga manado jelang Ramadhan yang pertama adalah Pungguan. Tradisi ini dijalankan masyarakat di Kelurahan Jawa Tondano, Minahasa.

Pungguan atau ziarah makam leluhur keluarga dilaksanakan di kompleks pemakaman Kelurahan Kampung Jawa Tondano.

Pungguan bertujuan untuk mendoakan arwah para leluhur yang sudah meninggal naik ke atas, yakni naik ke hadapan Allah Swt.

Pungguan dilakukan masyarakat Jaton satu minggu menjelang puasa Ramadhan. Selain berziarah, hal utama yang dilakukan masyarakat adalah membersihkan makam, doa bersama dan bersilaturahmi dengan keluarga dan kerabat, baik dari Kelurahan Kampung Jawa Tondano maupun sekitarnya.

 

  1. Ba Coho


Foto/Istimewa

Tradisi unik jelang Ramadhan yang berikutnya adalah Ba Coho dari Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara.  Ba Coho dilakukan menggunakan parutan kelapa.

Tradisi ini dilakukan terlebih dahulu di rumah sebelum menuju tempat pemandian umum yang dilakukan warga untuk mandi berjamaah. Tradisi Ba Coho disebut juga keramas rambut dengan parutan kelapa.

 

  1. Pawai Obor


Ilustrasi/Istimewa

Tradisi unik warga manado jelang Ramadhan selanjutnya adalah  tradisi pawai obor atau Tabtu. Tabtu biasanya diikuti ratusan hingga ribuan peserta dan mengitari rute yang disiapkan panitia. Obor peserta diketahui terbuat dari bambu.

Editor : Fabyan Ilat

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut