MANADO, iNewsManado.id - Dalam upaya mendorong produktivitas dan kesejahteraan petani khususnya di Indonesia bagian timur, PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) memberikan perhatian terhadap optimalisasi sektor pertanian kakao.
Bentuk perhatian yang dilakukan tidak hanya diwujudkan melalui ketersediaan pasokan pupuk khusus kakao, yaitu Pupuk Kakao NPK Pelangi subsidi, namun juga berbagai upaya pendampingan hingga edukasi bagi para petani agar mampu memaksimalkan potensi komoditas.
VP Marketing Business Partner Korporasi (MBPK) Pupuk Kaltim Indah Febrianty dalam keterangan resminya mengungkapkan potensi pertanian kakao di kawasan timur Indonesia sangat potensial dan beberapa daerah menjadi sentra kakao nasional dengan kapasitas produksi yang terbilang tinggi.
"Maka dari itu, Pupuk Kaltim mengambil langkah strategis untuk turut serta mendukung pengembangan produktivitas kakao melalui inovasi pupuk NPK Pelangi formula khusus bagi sektor tersebut, agar bisa didorong lebih optimal," ujar Indah Febrianty, Minggu (25/2/2024).
Salah satu daerah dengan produktivitas kakao terbaik kata Indah yakni Kabupaten Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara (Sultra) yang turut menjadi perhatian Pupuk Kaltim dalam pengembangannya.
Daerah ini memiliki luas lahan kakao mencapai 60.175 Hektare (Ha), dan menjadi lanskap strategis Pupuk Kaltim untuk mengimplementasikan tata kelola pertanian secara maksimal, bahkan pada tahun 2023, Kabupaten Kolaka Utara mendapatkan alokasi pupuk terbesar di Sultra sebesar 6.804 ton.
"Pupuk Kaltim sangat mendukung kesinambungan upaya bersama Pemerintah dalam mendorong produktivitas kakao di Kolaka Utara, sehingga komoditas ini dapat semakin dimaksimalkan," ucap Indah Febrianty.
Langkah ini pun direalisasikan dengan sejumlah inisiasi strategis, mulai dari dukungan berbagai ajang yang melibatkan para petani, hingga mengambil peran dalam melakukan edukasi untuk peningkatan pengetahuan masyarakat akan implementasi pola pemupukan dan daya dukung lahan.
Seperti pada Desember 2023 lalu, Pupuk Kaltim pun mendukung Festival Cokelat Kolaka Utara dalam rangka HUT ke-20 Kabupaten tersebut, sekaligus mengenalkan produk unggulan Pupuk Kakao NPK Pelangi untuk mendorong produktivitas tanaman kakao.
Termasuk produk unggulan lainnya seperti Urea Daun Buah, NPK Pelangi, Pupuk Hayati Ecofert hingga Biodekomposer Biodex. Seluruh produk tersebut didorong Pupuk Kaltim dalam menjaga ketahanan pangan nasional dengan penggunaan secara berimbang dalam memacu pertumbuhan tanaman. Diperlukan pemupukan berimbang dalam rangka menjaga produktivitas tanaman agar tetap baik dan lahan tetap lestari.
Lebih lanjut Indah mengatakan partisipasi Pupuk Kaltim pada ajang tersebut bukan hanya sekadar kontribusi, tapi juga manifestasi konkret akan komitmen Perusahaan dalam mendukung keberlanjutan sektor pertanian untuk mengembalikan kejayaan kakao Kolaka Utara.
"Produk subsidi Pupuk Kakao NPK Pelangi dapat menjadi solusi untuk pertumbuhan komoditas, karena formulasinya dirancang sesuai kebutuhan tanaman dan karakteristik lahan," katanya.
Selain itu untuk memacu produktivitas lebih maksimal, Pupuk Kaltim juga merancang produk nonsubsidi yang juga diformulasikan secara khusus untuk tanaman perkebunan termasuk kakao.
Produk nonsubsidi pun didasari riset serta pengembangan cermat, dengan memastikan setiap formula memenuhi kebutuhan spesifik tanaman, serta mampu meningkatkan daya dukung lahan terhadap berbagai tantangan lingkungan untuk memberikan hasil panen yang optimal.
"Melibatkan teknologi dan inovasi terkini, Pupuk Kaltim memastikan bahwa Pupuk Kakao NPK Pelangi tidak hanya memberikan nutrisi esensial bagi pertumbuhan kakao, tapi juga terhadap peningkatan kualitas dan hasil panen. Begitu pun produk nonsubsidi, dirancang untuk memberikan solusi yang lebih holistik dan efektif dalam mendukung pertumbuhan dan produktivitas tanaman," tutur Indah.
Sejalan dengan itu, Pupuk Kaltim pun melihat potensi kakao Kolaka Utara tidak hanya sebagai sasaran strategis tapi juga bentuk kemitraan yang sinergis dalam pengembangan sektor pertanian dan perkebunan.
Mulai dari tataran petani, Pemerintah Daerah hingga pemangku kepentingan lainnya agar pengembangan sektor pertanian kakao maupun komoditas lainnya bisa lebih dipacu, dengan mengarahkan pada tata kelola yang lebih moderen, berkelanjutan serta berdaya saing melalui adopsi teknologi pertanian mutakhir dan terkini.
"Dengan melibatkan petani dalam penggunaan produk, Pupuk Kaltim berharap dapat mempercepat adopsi teknologi pertanian yang lebih modern dan berkelanjutan, melalui kemitraan strategis untuk mengembangkan sektor pertanian dan perkebunan di kawasan timur Indonesia," tambah Indah.
Pejabat (Pj) Bupati Kolaka Utara, Sukanto Toding, menyambut optimis dukungan Pupuk Kaltim dalam mendorong produktivitas kakao di daerahnya, sebagai bentuk penegasan pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah dan swasta untuk optimalisasi sektor pertanian daerah.
Kata Sukanto, pihaknya sejauh ini terus berupaya maksimal untuk mengembalikan kejayaan kakao Kolaka Utara, melalui serangkaian program strategis yang diinisiasi untuk memaksimalkan potensi komoditas. Mulai dari peremajaan tanaman, strategi peningkatan nilai tambah melalui pengolahan hasil, hingga langkah nyata mendorong hilirisasi sektor kakao.
“Komitmen kami adalah terlibat secara konkret dalam memajukan sektor pertanian dan perkebunan dengan berbagai upaya, sehingga potensi komoditas di Kolaka Utara bisa semakin dimaksimalkan,” ujar Sukanto Toding.
Dirinya pun berharap sinergi bersama Pupuk Kaltim dapat terus berjalan berkesinambungan, tidak hanya terkait ketersediaan pupuk yang memadai tapi juga peningkatkan kapasitas petani untuk mengoptimalkan tata kelola lahan, maupun pengembangan komoditas melalui pendampingan.
Dari hal tersebut, produktivitas kakao Kolaka Utara bisa kembali didongkrak hingga memberikan dampak lebih signifikan terhadap pembangunan ekonomi daerah dan kesejahteraan petani.
"Hal inilah yang kami harap dari kemitraan strategis bersama Pupuk Kaltim, agar potensi kakao Kolaka Utara bisa terus dikembangkan seiring meningkatnya kapasitas petani dan pelaku pertanian di daerah," pungkas Sukanto Toding.
Editor : Subhan Sabu