JAKARTA, iNews.id - Sejak jaman dahulu madu sudah digunakan sebagai bahan makanan dan juga obat-obatan. Hingga saat ini juga sudah banyak yang merasakan manfaat konsumsi madu sebelum tidur yang memiliki dampak baik bagi kesehatan tubuh.
Dalam berbagai budaya selama berabad-abad, madu telah digunakan dalam banyak keperluan pengobatan. Salah satu yang paling dikenal adalah penggunaan madu dalam pengobatan Ayurveda sebagai obat pencernaan dan ketidakseimbangan pada tubuh.
Sebuah temuan yang dipublikasikan dalam Iranian Journal of Basic Medical Sciences tahun 2013 juga menunjukkan bahwa madu telah digunakan oleh manusia sejak 8.000 tahun lalu. Madu dikenal memiliki khasiat yang kaya akan kandungan.
Pada umumnya, madu miliki manfaat seperti melawan infeksi saluran pernapasan, mengurangi kadar glukosa, dan lain sebagainya.
Dilansir dari berbagai sumber, berikut ini manfaat konsumsi madu sebelum tidur.
1. Mencegah kanker
Madu bagus dikonsumsi sebelum tidur. Hal ini dipercaya dapat mencegah kanker dan serangan jantung.
Sebab, madu mengandung asam organik dan senyawa fenolik seperti flavonoid. Dari sini, para peneliti percaya bahwa perpaduan dari senyawa-senyawa tadi memberikan kekuatan di dalam antioksidannya.
2. Meningkatkan kekebalan tubuh
Saat pandemi seperti sekarang ini, penting rasanya untuk mempertahankan diri dari segala virus dan pernyakit yang kini tersebar.
Namun tak usah khawatir, karena kamu bisa mencoba untuk mengonsumsi madu untuk meningkatkan kekebalan tubuh agar terjaga. Nutrisi yang terkandung di dalam madu, dipercaya bisa meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
3. Buat tidur nyenyak
Mengonsumsi madu sebelum tidur juga dipercaya mampu membuat tidur lebih nyenyak. Hal ini terjadi akibat kadar insulin meningkat dalam jumlah kecil. Dari insulin itu, selanjutnya merangsang pelepasan tryptophan di otak.
Dengan begitu, tryptophan kemudian diubah menjadi serotonin, hormon relaksasi serta suasana hati yang dapat membuat tidur menjadi pulas.
4. Energy booster
Madu merupakan cairan bertekstur kental dengan rasa manis yang diproduksi oleh lebah. Asal tahu saja, lebah mengumpulkan gula dari nektar bunga. Lebah memanfaatkan madu sebagai cadangan makanan.
Merangkum dari Healthline, satu sendok makan madu mengandung 64 kalori dan 17 gram gula termasuk fruktosa, glukosa, maltosa, dan sukrosa.
Kandungan tersebut membuat madu menjadi sumber energi yang baik. Glukosa dalam madu dapat diserap oleh tubuh dengan cepat dan memberikan dorongan energi langsung.
Sementara itu, fruktosa memberikan energi berkelanjutan karena diserap lebih lambat. Madu juga berperan menjaga kadar gula darah cukup konstan dibandingkan dengan jenis gula lainnya.
5. Mengobati batuk
Sebuah studi tahun 2012 yang terbit dalam Journal Pediatrics menemukan bahwa konsumsi dua sendok teh madu, bisa membantu menyembuhkan batuk yang membandel.
Hal ini diketahui karena sifat anti-mikroba dalam madu yang bisa membunuh bakteri tertentu.
Penelitian lain yang melibatkan 139 anak menemukan bahwa madu dapat meredakan batuk di malam hari dan meningkatkan kualitas tidur dibanding obat batuk anak.
Penelitian lain di Italia dan Israel juga menunjukkan hasil serupa, meski menggunakan jenis madu yang berbeda. Meski begitu, madu tidak boleh diberikan pada anak berusia di bawah satu tahun. Ini karena sistem pencernaan bayi tidak dapat mengatasi kontaminasi dalam madu.
6. Membantu penyembuhan luka dan luka bakar
Pengobatan madu topikal untuk menyembuhkan luka dan luka bakar telah dilakukan sejak zaman Mesir Kuno. Hal ini juga didukung dengan 26 penelitian yang menunjukkan hasil serupa.
Dalam sebuah tinjauan terhadap 26 penelitian tersebut ditemukan, madu paling efektif untuk menyembuhkan luka bakar dan luka parsial yang terinfeksi setelah operasi.
Satu studi melaporkan tingkat keberhasilan 43,3 persen dengan madu sebagai perawatan luka. Dalam penelitian lain, madu topikal menyembuhkan 97 persen pasien dengan luka diabetik.
Para peneliti percaya, khasiat penyembuhan madu berasal dari sifat antibakteri dan anti-inflamasi, serta kemampuannya untuk memelihara jaringan di sekitarnya.
7. Menurunkan tekanan darah
Melansir dari Healthline, madu mengandung senyawa antioksidan yang telah dikaitkan dengan penurunan tekanan darah. Penelitian yang dilakukan pada tikus dan manusia menunjukkan sedikit penurunan tekanan darah dengan mengonsumsi madu.
8. Menjaga kadar kolesterol
Beberapa penelitian menunjukkan adanya kaitan antara konsumsi madu dengan kadar kolesterol. Madu diketahui dapat mengurangi kolesterol jahat (LDL) sambil secara signifikan meningkatkan kolesterol baik (HDL).
Sebuah studi yang dilakukan pada 55 pasien membandingkan madu dengan gula pasir. Hasilnya, madu menyebabkan penurunan LDL 5,8 persen dan peningkatan kolesterol HDL 3,3 persen. Tak hanya itu, konsumsi madu juga menyebabkan penurunan berat badan sederhana 1,3 pesen.
9. Menurunkan kadar trigliserida
Trigliserida adalah salah satu jenis lemak yang ditemukan dalam darah. Peningkatan jenis lemak ini merupakan salah satu faktor risiko penyakit jantung.
Uniknya, banyak penelitian yang telah mengaitkan konsumsi madu secara berkala dengan kadar trigliserida yang lebih rendah.
10. Baik untuk jantung
Tiga manfaat sebelumnya kerap membuat madu dikaitkan dengan kesehatan jantung yang lebih baik. Kandungan fenol dan senyawa antioksidan lain juga dikaitkan dengan pengurangan risiko penyakit jantung.
Madu diketahui dapat membantu pembesaran arteri di jantung, sehingga meningkatkan aliran darah ke jantung. Di samping itu, madu juga dapat mencegah pembentukan gumpalan darah yang bisa menyebabkan serangan jantung dan stroke.
11. Mengontrol berat badan
Sebuah studi yang terbit dalam Journal of American College of Nutrition pada 2010 menemukan bahwa madu dapat membantu mengendalikan nafsu makan. Konsumsi madu sebelum tidur membuat tubuh membakar lebih banyak lemak selama jam-jam awal tidur.
12. Menghilangkan ketombe
Sebuah studi yang dipublikaskan pada European Journal of Medical Research tahun 2001 menemukan madu bisa membantu menghilangkan ketombe. Studi ini menggunakan madu yang diencerkan dengan air hangat ke area yang bermasalah dan mendiamkannya selama tiga jam sebelum dibilas.
Hasilnya, para responden melaporkan berkurangnya rasa gatal dan kerak ketombe dalam waktu satu minggu. Tak hanya itu, kerang di kulit kepala sembuh dalam dua minggu dan pasien bahkan menunjukkan pengurangan rambut rontok.
Editor : Norman Octavianus