get app
inews
Aa Text
Read Next : Ini 5 Tempat Wisata Religi di Manado yang Miliki Nilai Historis

Mengenal Gereja Tertua di Manado dan Perkembangannya Kini

Rabu, 06 September 2023 | 18:49 WIB
header img
Gereja sentrum Manado. Gereja tertua di Manado dan Sulawesi Utara. Foto/Istimewa

MANADO, iNewsManado.com - Gereja tertua di Manado akan diulas dalam artikel kali ini. Kota Manado, merupakan salah satu kota di Indonesia yang didominasi masyarakat yang beragama Nasrani. 

Meski demikian, toleransi antar umat beragama di kota ini sangat tinggi karena keberadaan agama-agama lainnya. 

Secara umum, Sulawesi Utara merupakan salah satu daerah yang dimasa lampau menjadi daerah utama kedatangan para misionaris Kristen di masa lalu. Sehingga, tidak heran, masyarakat di Sulawesi Utara banyak beragama Nasrani. 

Terkait hal itu, ternyata ada juga keberadaan gereja tertua di Manado mengikuti perkembangan zaman di era penjajahan Belanda. 

Adalah Gereja Sentrum Manado yang merupakan Gereja tertua di Manado dan bahkan Sulawesi Utara. Dilansir berbagai sumber, Gereja sentrum Manado berdiri sejak tahun 1677. Gereja ini merupakan bangunan peninggalan masa kolonial Belanda. Gereja ini terletak di Kelurahan Lawangirung, Kecamatan Wenang, Provinsi Sulawesi Utara.

Di masa kini, sejarah gereja sentrum Manado seakan mulai terkikis karena kurang diketahui generasi muda. Namun, dimasa lalu gereja sentrum Manado yang awalnya dinamakan Gereja Besar (Oude Kerk) Manado ternyata memiliki andil dalam penyebaran ajaran Kristen yang baru. 

Nama gereja sentrum Manado ditetapkan pada masa setelah kemerdekaan Indonesia. 

Pada masa Indische Kerk, pelayanan administrasi Gereja di Minahasa dan Bitung berpusat di Manado. Kemudian sejak 30 September 1934, Gereja Protestan di Manado, Minahasa, dan Bitung dinyatakan berdiri sendiri dengan sebutan Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM). Kedudukan kantornya pun tidak lagi di Manado, tapi dipindahkan ke Tomohon.

Namun, kehidupan rohani yang dikuasai oleh negara menimbulkan ketidakpuasan. Hal tersebut kemudian mendorong lahirnya KGPM pada 1933 sebagai jawaban atas pemisahan gereja dari negara.

Pada tahun 1952, Gereja yang merupakan artefak budaya ini dibangun kembali dan ditahbiskan 10 Oktober 1952. Bangunannya bercorak khas Gereja Protestan di Belanda yang berbentuk persegi sebagai simbol empat penjuru mata angin.

Bangunan GMIM Sentrum Manado telah beberapa kali direnovasi dan mengalami perubahan.

Posisi mimbar yang sebelumnya menghadap ke utara dipindahkan dari utara menghadap ke timur, namun keaslian dinding dan pilarnya tetap dipertahankan.

Kini, gereja tersebut sesekali dikunjungi wisatawan untuk wisata religi dari mancanegara. Hanya sedikit masyarakat lokal yang datang di tempat ini. 

 

Editor : Fabyan Ilat

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut