MANADO, iNewsManado.com - Duta Besar (Dubes) Republik Indonesia (RI) untuk Jepang dan Federasi Mikronesia, Heri Akhmadi memberi catatan khusus terkait pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Likupang, Sulawesi Utara (Sulut).
"Kalau Sulut ini mau mengembangkan Likupang tanpa di linkkan dengan yang sudah ada, ya itu istilahnya kayak menunggu lebaran monyet. Kapan akan jadinya, gak akan jadi seperti itu, karena itu mesti di linkkan juga dengan lingkungan bandara supaya ada sinergi," tutur Heri Akhmadi, Rabu (7/6/2023).
KEK Pariwisata Likupang dinilainya masih kurang dipromosikan ke luar daerah bahkan luar negeri sehingga masih banyak yang belum tahu keindahan apa saja yang ditawarkan.
Kata dia saat terbang bersama tim dari Tokyo ke Manado menggunakan penerbangan langsung, penumpangnya hanya lima orang.
"Saat tiba di Manado hanya lima orang saja. Saya bersama tim empat orang, satunya lagi petugas imigrasi. Ini menandakan jika penerbangan yang dibuka ini pun belum maksimal," ujarnya usai menjadi pembicara pada Seminar Penguatan Kawasan Ekonomi Khusus Sulawesi, Maluku, dan Papua, yang diprakarsai oleh KPw Bank Indonesia Sulut.
Dia menilai promosi soal KEK Likupang memang harus digencarkan dan lebih detail lagi agar bisa menarik wisatawan untuk datang.
"Jika tidak, bagaimana bisa dikenal. Karena memang biaya pesawat ke Manado itu mahal, apalagi penerbangan langsung Manado-Jepang sudah dibuka. Ini kesempatan yang baik," katanya.
Editor : Subhan Sabu