get app
inews
Aa Read Next : Liga 2 Musim 2024/2025 Segera Bergulir, PT Pegadaian Kembali Resmi Jadi Sponsor Utama

Kegagalan Indonesia di Piala Dunia U-20, Pertama Akibat Covid-19 Kedua Karena Israel

Kamis, 30 Maret 2023 | 02:34 WIB
header img
Logo Piala Dunia U-20 (Foto : Dokumentasi FIFA)

MANADO, iNewsManado.com - Sejatinya, Piala Dunia U-20 akan digelar di Indonesia pada 2021 lalu. Saat itu Indonesia resmi ditunjuk sebagai tuan rumah untuk Piala Dunia U-20 edisi 2021

Namun pada 24 Desember 2020, Federation Internationale de Football Association (FIFA) membatalkan penyelenggaraan turnamen setiap dua tahun sekali itu akibat Pandemi Covid-19.

Meski dibatalkan, Indonesia tetap ditunjuk sebagai tuan rumah pada edisi berikutnya di tahun 2023. Namun sayangnya, karena beberapa pihak menolak kedatangan timnas Israel U-20, Indonesia harus kembali mengubur mimpinya menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20.

Kepastian Indonesia batal menjadi tuan rumah didapat setelah FIFA mengeluarkan rilis resminya pada Rabu malam terkait pembatalan Indonesia dari tuan rumah Piala Dunia U-20 2023. 

Meski Ketua umum (Ketum) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Erick Thohir langsung bertemu Presiden FIFA, Gianni Infantino di Qatar untuk membahas nasib Piala Dunia U-20 2023, namun pembatalan tetap tidak terelakkan.

"Menyusul pertemuan hari ini antara Presiden FIFA Gianni Infantino dan Presiden Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir, FIFA telah memutuskan, karena keadaan saat ini, untuk menghapus Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20," tulis rilis resmi FIFA dikutip Kamis (30/3/2023).

Erick Thohir sendiri mengaku sudah berjuang semaksimal mungkin saat bertemu dengan Gianni Infantino di Doha, Qatar, Rabu (29/3/2023) untuk memperjuangkan agar penyelenggaraan Piala Dunia U-20 2023 tetap berjalan di tanah air.  

Namun, posisi Indonesia yang menjadi salah satu anggotanya, menurut Erick harus tunduk pada kewenangan dan keputusan yang diberikan FIFA yang membatalkan ajang sepakbola nomor dua bergengsi itu di Indonesia.

"Saya sudah berjuang maksimal. Setelah menyampaikan surat dari Presiden Jokowi, dan berbicara panjang dengan Presiden FIFA, Gianni Infantino, kita harus menerima keputusan FIFA yang membatalkan penyelenggaraan event yang kita sama-sama nantikan itu," ujar Erick Thohir dari Doha, Qatar.

Erick juga menambahkan bahwa keputusan yang merupakan kewenangan FIFA sebagai lembaga tertinggi sepak bola dunia dengan 211 anggota dari berbagai belahan dunia itu tidak bisa ditolak lagi dan Indonesia sebagai salah satu anggotanya harus mengikuti aturan yang sudah ditetapkan.

"Meskipun saya tadi sudah menyampaikan segala hal kepada Gianni, apa yang dititipkan Presiden, pecinta sepakbola, anak-anak timnas U-20, dan juga suporter setia sepakbola, tapi karena kita anggotanya dan FIFA menilai situasi saat ini tidak bisa dilanjutkan penyelenggaraannya, maka kita harus tunduk," tutur Erick.

Meski demikian, dengan ketegaran yang masih dimilikinya, Erick berusaha mengambil hikmah dari prahara berat bagi sepakbola nasional ini. 

"Kita harus tegar. Saya minta semua pecinta sepakbola tetap berkepala tegak atas keputusan berat FIFA ini. Sebab saya berpendirian,  karena itu, ini saatnya kita harus membuktikan kepada FIFA untuk bekerja lebih keras untuk melakukan transformasi sepak bola, menuju sepak bola bersih dan berprestasi," pungkasnya.

Editor : Subhan Sabu

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut