JAKARTA, iNews.id - Gaya hidup seseorang bisa berdampak besar bagi kesehatannya. Bagi yang memiliki riwayat penyakit kolesterol, selain dengan mengonsumsi obat penurun kolesterol tinggi juga harus rutin berolahraga dan menjaga pola makan sehat.
Obat penurun kolesterol tinggi memang sangat beragam jenisnya. Namun, yang harus diketahui obat-obatan ini juga bisa menyebabkan efek samping jika dikonsumsi dengan cara yang tidak tepat. Oleh karena itu harus dibutuhkan resep dokter.
Biasanya dokter akan meresepkan satu atau lebih obat untuk menurunkan kolesterol tinggi jika perubahan gaya hidup saja tidak memberikan perubahan. Obat-obatan ini termasuk dalam beberapa kategori berbeda.
Apa saja obat tersebut? Dilansir dari Everyday Health, berikut ini jenis obat penurun kolesterol tinggi dan efek sampingnya.
1. Statin
Kebanyakan pasien dengan kolesterol tinggi akan diberi resep statin. Statin adalah kelas obat yang mencegah pembentukan kolesterol di hati, tempat kolesterol itu dibuat. Obat ini kemudian menurunkan jumlah kolesterol yang beredar dalam darah dan efektif dalam menurunkan kolesterol jahat, trigliserida dan meningkatkan kolesterol baik.
Statin biasanya tidak menyebabkan efek samping yang serius. Kebanyakan efek samping ringan dan hilang jika Anda terus menggunakan obat. Adapun efek samping yang paling umum meliputi nyeri dan kelemahan otot, sakit perut, sembelit, mual dan diare.
2. Inhibitor PCSK9
Inhibitor PCSK9 dirancang untuk menempel pada protein hati tertentu, yang menghasilkan penurunan kolesterol jahat. Kelas obat ini dapat diberikan dengan statin dan biasanya untuk orang yang berisiko tinggi terkena penyakit jantung yang belum mampu menurunkan kolesterol mereka dengan cukup melalui cara lain.
Kemungkinan efek samping termasuk nyeri, nyeri otot (mialgia) dan nyeri punggung, atau pembengkakan di tempat suntikan dan gejala seperti pilek.
3. Fibrat
Turunan asam fibrat membentuk kelas obat lain yang mengurangi kadar lipid (lemak) darah, terutama trigliserida. Trigliserida adalah lemak yang berasal dari makanan yang dibuat saat mengonsumsi kalori yang tidak dihabiskan. Obat ini dapat meningkatkan kolesterol baik sambil menurunkan produksi kolesterol jahat.
Orang yang memiliki penyakit ginjal parah atau penyakit hati sebaiknya tidak dianjurkan mengonsumsi fibrat. Efek samping obat ini meliputi sembelit atau diare, penurunan berat badan, kembung, bersedawa atau muntah, sakit perut, sakit kepala atau sakit punggung hingga nyeri otot dan kelemahan.
4. Resin Asam Empedu
Golongan obat ini bekerja di dalam usus dengan menempelkan diri pada empedu, cairan kehijauan yang terbuat dari kolesterol yang diproduksi oleh hati untuk mencerna makanan.
Proses pengikatan berarti lebih sedikit kolesterol yang tersedia di dalam tubuh. Resin menurunkan kolesterol jahat dan memberikan sedikit dorongan pada kadar kolesterol baik.
Obat ini bisa menyebabkan efek samping seperi sakit tenggorokan, hidung tersumbat, sembelit, diare, penurunan berat badan, bersendawa, kembung, mual, muntah dan sakit perut.
5. Asam Nikotinat
Asam nikotinat juga disebut niasin adalah vitamin B kompleks. Anda bisa mendapatkan obat ini di apotik, tetapi beberapa versi membutuhkan resep.
Niasin menurunkan kolesterol jahat dan trigliserida serta meningkatkan kolesterol baik. Jika Anda menderita asam urat atau penyakit hati yang parah, sebaiknya tidak mengonsumsi niasin.
Efek samping utama niasin adalah kemerahan pada wajah dan tubuh bagian atas, yang berkurang jika dikonsumsi bersama makanan. Efek samping lainnya termasuk masalah kulit, seperti gatal atau kesemutan, sakit kepala, sakit perut, peningkatan gula darah dan batuk.
Editor : Norman Octavianus