BANDUNG, iNewsManado.com - Jantung dan stroke jadi 2 penyakit tinggi kematian di Indonesia. Peningkatan kematian dari dua penyakit ini terus meningkat setiap tahun.
Bukan saja di Indonesia, tetapi jantung dan stroke jadi 2 penyakit tinggi kematian di dunia. Pola hidup tidak sehat jadi penyebab utama dari dua penyakit ini.
“Sekarang ini setelah bergeser trennya, kalau dulu kematian akibat penyakit menular, sekarang bergeser menjadi kematian akibat penyakit tidak menular dan semakin lama semakin meningkat bahkan di dunia tidak hanya di Indonesia,” kata ahli penyakit jantung Hermawan Susanto pada webinar “Kenali Risiko Meninggal Mendadak Akibat Serangan Jantung & Stroke” yang digelar TNI AU, Senin (14/11/2022).
Hermawan Susanto menyatakan, selain jantung dan stroke, penyakit tidak menular lain menyebabkan kematian adalah diabetes, hipertensi, dan kanker. Lima penyakit tersebut juga menyebabkan tingginya biaya kesehatan yang telah dikeluarkan oleh BPJS Kesehatan.
Pergeseran tren tersebut juga sejalan dengan naiknya angka kematian mendadak. Seperti sedang beraktivitas olahraga, bekerja, dan lainnya. Menurut definisi dari WHO, kematian mendadak adalah kematian yang terjadi pada 24 jam sejak gejala-gejala itu terjadi.
Kematian yang kurang dari 2 jam biasanya berasal dari kelainan-kelainan di jantung dan pembuluh darah. Penyakit jantung dan stroke terjadi akibat tingginya kadar kolesterol dan penyempitan pembuluh darah.
Hal itu terjadi karena gaya hidup dan makanan tidak sehat. Lalu apakah harus menghindari beberapa makanan? "Masyarakat tetap boleh mengkonsumsi makanan dengan konsep nikmati, batasi, dan imbangi. Artinya boleh makan dengan wajar dengan tetap diimbangi aktivitas fisik," ujar Hermawan Susanto.
Sementara itu, pembicara lain, Wahyu Wihartono mengatakan, masyarakat perlu mengenali apa itu struk. Ini adalah penyakit di pembuluh darah yang kejadiannya sangat mendadak. Salah satunya sumbatan ataupun pendarahan.
Pembuluh darah mengalami sumbatan dan mengganggu fungsi otak sehingga menyebabkan kematian dan kecacatan. “Sehingga kita perlu cegah, perlu selamatkan diri sendiri, dan semua orang untuk mencegah gejala-gejala dari penyakit stroke,” kata Wahyu Wihartono.
Wahyu Wihartono menyatakan, gejala stroke dapat dikenali dari wajah. Saat stroke, kondisi wajah pasien tidak simetris. Kemudian gejala separuh anggota badan, terutama lengan atau tungkai mengalami kelemahan. Gangguan bicara seperti pelo.
Dia mengajak kepada masyarakat untuk sama-sama menyelamatkan diri dari serangan stroke, karena stroke terjadi kapan saja. Selain menyebabkan kematian, stroke juga menjadi penyebab kecacatan nomor 1. Mau tidak mau, kata dia, perlu mencegah gangguan fungsi yang nantinya akan mengganggu semua kegiatan dan aktivitas.
Data WTO pada 2019 tercatat, satu di antara 6 orang terkena stroke di seluruh dunia. 3 tahun kemudian justru data tersebut terus. Dia mengajak masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dengan tetap menjaga pola hidup sehat.
Artikel ini telah tayang di iNewsJabar.id dengan judul: Kematian akibat Penyakit Jantung dan Stroke Tinggi di Indonesia, Kenali Gejalanya
Editor : Fabyan Ilat