JAKARTA, iNews.id - Arkeolog menemukan kota Bethsaida yang menurut Alkitabiah, Yesus melakukan beberapa mukjizatnya di kota tersebut tahun 1995 silam. Namun belakangan, arkeolog berdebat soal lokasi pasti Kota Betsaida di Et-Tell atau El-Araj?
Dikutip dari Live Science, Sabtu (4/12/2021), Kitab Perjanjian Baru menyebutkan kota, yang disebut Bethsaida sebagai lokasi di mana Yesus, yang diperkirakan lahir sekitar tahun 4 SM, memulihkan penglihatan seorang buta. Kota itu berada di dekat Laut Galilea dimana Alkitab juga menceritakan Yesus berjalan di atas air.
Saat ini, dua situs arkeologi, Et-Tell dan El-Araj yang berjarak sekitar dua kilometer dianggap sebagai kandidat utama kota Bethsaida, tetapi para arkeolog masih beda pendapat di situs mana yang merupakan kota Alkitabiah.
Jodi Magness, seorang profesor di Departemen Studi Agama di University of North Carolina Chapel Hill mengatakan, di Tell menunjukkan bahwa itu adalah kota yang cukup besar pada waktu itu.
"Tetapi yang penting, sisa-sisa dari periode Romawi awal, ketika Yesus hidup relatif sedikit, itu menunjukkan bahwa itu telah menjadi pemukiman yang relatif kecil," tambah Magness kepada Live Science.
Namun, dia memperingatkan bahwa tidak ada kesimpulan yang harus dibuat sampai sisa-sisa dari kedua situs telah sepenuhnya dijelaskan.
Rami Arav, seorang profesor studi agama di Universitas Nebraska Omaha yang memimpin tim penggalian di et-Ell tidak setuju dengan pendapat Magness.
Arav mengatakan bahwa temuan Romawi di et-Tell cukup besar dan termasuk kuil Romawi, yang menurutnya dibangun setelah Betsaida ditingkatkan menjadi kota dan namanya diubah menjadi Julias untuk menghormati Julia (juga disebut Livia), sang istri Kaisar Romawi Augustus.
Kami telah menemukan patung-patung yang menunjukkan bahwa kuil itu didedikasikan untuk Julia/Livia, istri Augustus," kata Arav kepada Live Science melalui email.
Tembok kota yang dibangun oleh Filipus, putra Raja Herodes, juga ditemukan di sekitar et-Tell, katanya. Fakta bahwa Filipus bersusah payah membangun tembok di sekitar situs menunjukkan bahwa itu cukup besar dan signifikan pada saat Yesus hidup.
Namun belakangan, penemuan arkeologi lebih banyak ditemukan di situs el-Araj. Salah satu penemuan paling mengesankan di el-Araj adalah gereja besar dengan lantai mosaik yang berusia sekitar 1.500 tahun.
Para peneliti percaya sebuah teks yang ditulis oleh seorang uskup Bavaria bernama Willibald pada tahun 724 M merujuk pada gereja tersebut.
Sedangkan Robert Cargill, seorang arkeolog dan profesor Yudaisme dan Kristen di Universitas Iowa, mengatakan dia yakin bahwa el-Araj adalah Bethsaida.
"Kasus el-Araj tidak hanya meyakinkan, itu luar biasa dan menjadi lebih menarik dengan setiap musim penggalian," kata Cargill kepada Live Science melalui email.
Robert Cargill, seorang arkeolog dan profesor Yudaisme dan Kristen di Universitas Iowa sangat yakin bahwa El-Araj adalah Kota Bethsaida yang hilang. "El-Araj tidak hanya meyakinkan; itu luar biasa dan menjadi lebih menarik dengan setiap musim penggalian," kata Cargill kepada Live Science melalui email.
Jonathan Reed, seorang profesor agama di University of La Verne di California, sependapat dengan Cargill. Reed mengatakan kalau El-Araj sangat mungkin sebagai Kota Bethsaida yang dikatakan dalam Alkitabiah.
Editor : Fabyan Ilat