get app
inews
Aa Text
Read Next : Kantor Cabang ACC Syariah di Gorontalo Diresmikan

Misteri dan Kutukan Penemuan 99 Tahun Makam Raja Tutankhamun

Senin, 29 November 2021 | 20:45 WIB
header img
Howard Carter dan seorang asisten Mesir memeriksa sarkofagus Tutankhamun. (Foto/ histotytoday/Bridgeman/Leemage)

7. Richard Bethell

Richard Bethell adalah sekretaris Lord Carnarvon dan orang pertama di belakang Carter yang memasuki makam Raja Tut. Dia meninggal pada tahun 1929 dalam keadaan yang mencurigakan. Bethell ditemukan tercekik di kamarnya di klub pria elite London. 

Segera setelah itu, Nottingham Evening Post mengulang, "Pernyataan bahwa Yang Mulia Richard Bethell telah berada di bawah 'kutukan' yang dibuat setahun lalu.

Ketika itu ada serangkaian kebakaran misterius di rumahnya, di sana tersimpan beberapa penemuan tak ternilai dari makam Raja Tutankhamen." Namun, tidak ada bukti hubungan antara artefak dan kematian Bethell.

 

8. Sir Archibald Douglas Reid

Sir Archibald Douglas Reid adalah seorang ahli radiologi. Dia hanya melakukan rontgen pada mumi Raja Tut sebelum diberikan kepada otoritas museum.
Dia jatuh sakit keesokan harinya dan meninggal tiga hari kemudian pada 1924.

 

9. James Henry Breasted

James Henry Breasted merupakan Egyptologist terkenal pada masa itu dan anggota tim Carter ketika makam Raja Tut dibuka.

Tak lama kemudian, setelah dia kembali ke rumah menemukan burung kenari peliharaannya dimakan oleh ular kobra dan ular itu masih menempati kandang burung itu. 

Ular kobra merupakan simbol monarki Mesir dan motif yang dikenakan raja di hiasan kepala sebagai lambang perlindungan.

Bagi Breasted kejadian ini agak tidak menyenangkan. Namun, dia tetap hidup sampai tahun 1935, meskipun meninggal setelah perjalanan ke Mesir.

 

10. Howard Carter

Nah ini yang unik, Howard Carter sebagai pemimpin tim arkeolog yang membuka makam Raja Tut malah tidak pernah mengalami kejadian aneh atau misterius apa pun.

Dia meninggal pada usia 64 tahun pada 2 Maret 1939 secara wajar karena sakit limfoma, sejenis kanker. Kematian arkeolog ini terjadi lama setelah pembukaan makam Raja Tut.

Ini cukup untuk membuktikan bahwa kutukan mumi bagi siapa saja yang memasuki makam Firaun akan tertimpa sial, sakit, bahkan mati, ternyata tidak terbukti.
 

Editor : Fabyan Ilat

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut