MANADO, iNewsManado.com - Pada 30 September 2022 hari ini, organisasi keagamaan terbesar di Sulawesi Utara, yakni, Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM) memeringati hari berserajah sebagai tanda GMIM didirikan untuk pertama kali di Sulawesi Utara yang diperingati juga sebagai hari GMIM Bersinode.
Jika diliat awal pendirian GMIM pada tahun 1934, terhitung GMIM memasuki tahun ke 88 aktif berdiri di Sulawesi Utara.
Dihimpun berbagai sumber, Jumat (30/9/2022), GMIM didirikan di Minahasa, Sulawesi Utara pada tahun 1934 setelah dipisahkan dari gereja induknya, "Indische Kerk" (yang sekarang menjadi Gereja Protestan di Indonesia/GPI) dan pada tanggal 30 September 1934 GMIM dinyatakan sebagai Gereja mandiri.
Adalah dua misionaris asal Jerman dan Belanda, yakni Johann Friedrich Riedel dan Johann Gottlieb Schwarz yang pertama mengenalkan ajaran Kristen di Sulawesi Utara pada tahun 1931 silam.
Johann Friedrich Riedel dan Johann Gottlieb Schwarz tiba di Tanah Minahasa untuk memberitakan Injil pada 12 Juni 1831. Oleh GMIM, dikemudian hari tanggal ini diperingati sebagai sebagai Hari Pekabaran Injil dan Pendidikan Kristen di Tanah Minahasa.
GMIM adalah bagian dari Gereja Protestan Indonesia (GPI). GMIm merupakan gereja Protestan yang beraliran Calvinisme.
Sejak tahun 1934-1942, GMIM mula-mula dipimpin beberapa pendeta asal Belanda, salah satunya bernama Pdt. Dr. E. A. A. de Vreede.
Nanti pada tahun 1945, GMIM untuk pertama kali dipimpin seorang warga Minahasa bernama Ds. A. Z. R. Wenas.
Saat ini, sesuai perkembangan, GMIM tidak hanya di wilayah Minahasa, bahkan sampai ke beberapa daerah di Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Bekasi, Tangerang, Makassar, dan bahkan hingga ke luar negeri, seperti Amerika Serikat.
Editor : Fabyan Ilat