SANGTORAYAN, iNewsManado.com - Kisah Dewi Tandirerung sepertinya bisa jadi inspirasi bagi perempuan di Indonesia.
Perempuan asal Tana Toraja, Sulawesi Selatan, rela menjadi sopir angkot demi mengumpulkan uang untuk masuk bangku kuliah.
Tidak ada rasa malu ataupun minder bagi Dewi dalam menjalankan profesi yang didominasi laki-laki itu. Anak kedua dari empat bersaudara itu, jadi sopir angkot juga untuk membantu ayahnya untuk membantu ekonomi keluarga.
Dewi Tandirerung jadi sopir angkot khusus trayek Pantan-kota Makale-terminal. Meski begitu, dia biasanya melahap tiga atau empat rit bergantian dengan ayahnya.
Sekira tiga bulan lamanya Dewi Tandirerung menjalankan profesi itu. Tentu setelah Dewi Tandirerung memiliki Surat Ijin Mengemudi.
Ayahnya yang sudah tua, membuat Dewi pun tergerak hatinya untuk meringankan beban keluarga.
"Kalau ada bantu begini (jadi sopir) bapak bisa istirahat," ungkap Dewi.
Seperti sopir angkot pada umumnya, Dewi juga sudah lihai dalam mengemudi kendaraan roda empat.
"Pasti ada kesulitan juga, biasanya perseneling keras, tapi begitumi kalau pete-pete (angkot)," ujarnya.
Dewi sendiri bercita cita jadi guru. Lebih tepatnya guru Fisika. Namun semangatnya sebagai sopir angkot masih berjalan. Pekerjaan itu pun masih ia akan lakukan.
Kini diusianya yang baru berumur 18 tahun, ia akan melanjutkan pendidikannya di Universitas Kristen Indonesia (UKI) Toraja.
Artikel ini telah tayang di iNewsToraja dengan judul: Gadis Remaja Asal Toraja ini Tak Malu Jadi Sopir Angkot! Demi Sekolah dan Bahagiakan Keluarga
Editor : Fabyan Ilat