MANADO, iNewsManado.com - Renungan Minggu 11 September 2022 membahas pembacaan Alkitab dalam Kitab Ulangan 4:1-20.
Dari kitab perjanjian Lama tersebut, diberi judul: Musa menasihati bangsa itu memelihara hukum.
Dalam pembacaan Alkitab itu, khususnya pada ayat 2 berbunyi: Janganlah kamu menambahi apa yang kuperintahkan kepadamu dan janganlah kamu menguranginya, dengan demikian kamu berpegang pada perintah TUHAN, Allahmu, yang kusampaikan kepadamu.
Dilansir dodokugmim, tidak ada manusia di dunia ini yang hidupnya abadi. Eksistensi manusia dibatasi oleh waktu. Waktu yang memulai dan waktu juga yang membatasi kehidupan manusia.
Sehingga keberadaan manusia didunia ini akan silih berganti. Waktu yang merubah generasi yang lama dengan generasi yang sekarang dan yang akan merubah generasi yang sekarang dengan generasi yang akan datang.
Sekalipun eksistensi manusia di dunia ini akan silih berganti, akan tetapi pengenalan akan Tuhan dan kehendak-Nya sifatnya adalah kekal dan abadi, tidak bisa dibatasi oleh waktu.
Oleh karena itu siapapun orangnya, kapanpun waktunya, Tuhan dan kehendakNya eksistensinya adalah kekal dan abadi.
Belajar dari Pengalaman. Musa mengingatkan orang Israel tentang perbuatan Allah terhadap Baal-Peor (ayat 3) yang dimusnahkan sampai kepada orang-orang yang mengikutinya.
Cerita ini cukup terkenal bagi umat Israel sehingga tidak diulangi di sini. Musa merasa cukup di ingatkan saja sebagai contoh bahaya yang pasti menimpa bila bangsa Israel jika kurang menghargai perintah pokok yang berbunyi “jangan ada ilah lain di hadapanKu”
Lakukanlah itu dengan setia, bangsa yang besar ini adalah umat yang bijaksana dan berakal budi. Perintah ini sangat penting dalam hubungan orang Israel dengan Tuhan Allah, maka mereka harus melakukannya dengan setia dan tidak bersungut-sungut. Konsekuensi dari kesetiaan adalah berkat Tuhan. Jika mereka melanggarnya maka mereka akan dihukum.
Beritahukanlah kepada anak-anakmu dan kepada cucu-cucumu. Ini adalah bagian yang penting bagi generasi orang Israel, yaitu supaya ketetapan Tuhan itu berlangsung secara turun –temurun dalam kehidupan orang Israel. Dari generasi ke generasi mereka harus mengenal Tuhan, taat kepada perintahNya dan tidak meninggalkan Tuhan.
Editor : Fabyan Ilat