DIABETES menjadi salah satu penyakit yang paling banyak dialami oleh masyarakat.
Meski demikian, masih banyak masyarakat yang tidak mengetahui kapan gula darah seseorang mulai menunjukkan gejala tidak normal. Ketua Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI), dr. Tri Juli Edi Tarigan Sp.PD-KEMD mengatakan, untuk menyebut seseorang menderita diabetes (kencing manis) sebetulnya bisa memakai angka puasa: >126 mg/dl. Tetapi gula darah >100 mg/dl itu sudah tidak normal.
"Jadi gula darah seseorang yang baru bangun tidur (minimal 8 jam puasa) itu normalnya <100 mg/dl. Kalau orang sudah kencing manis target gula darahnya 80-130 mg/dl. Tetapi kalau orang yang badannya normal ketika bangun tidur harus di bawah 100 mg/dl," kata dr. Tri, dalam sesi jumpa pers yang disiarkan di chanel YouTube Kemenkes, Senin (15/11/2021).
Lebih lanjut, jika gula darah dua jam setelah makan atau gula darah sewaktu, maka bisa menggunakan angka >200 mg/dl sebagai indikator kencing manis. Namun perlu diketahui angka >140 mg/dl itu juga sudah tidak normal. Seseorang dengan gula darah dua jam setelah makan >140 mg/dl, sudah bisa dikatakan memiliki gula darah tinggi. Namun perlu diketahui kondisi ini belum masuk kategori kencing manis, tapi mungkin masuk pada tahap prediabetes. "Misalkan ada seorang tukang becak makan 2-3 piring. Tapi karena dia bekerja sering mengayuh, maka dalam dua jam saja gula darahnya sudah <140 mg/dl. Tapi kadang orang kencing manis yang makan sedikit aja gula darahnya tinggi," lanjutnya.
Dalam kesempatan tersebut, dr. Tri juga menjelaskan beberapa gejala khas yang mencirikan seseorang mengalami diabetes melitus (DM), di antaranya:
1. Sering merasa lapar
2. Sering buang air kecil
3. Sering merasa haus
4. Penurunan berat badan
Editor : Fabyan Ilat