JAKARTA, iNews.id - Saham menjadi salah satu pilihan bagi masyarakat yang ingin berinvestasi terlebih di masa pandemi COVID-19 saat ini. Untuk itu, sebelum memutuskan berinvestasi dibutuhkan pengetahuan cara menganalisa kenaikan saham.
Analisa menjadi sangat penting sebelum memutuskan memilih saham sebagai fokus dalam berinvestasi. Dikutip dari Qoala, terdapat dua cara menganalisa kenaikan saham, yaitu analisa fundamental dan teknikal.
Analisa Fundamental
Analisa fundamental adalah analisis yang mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan kondisi keuangan perusahaan tertentu. Cara ini bertujuan agar mengetahui sifat-sifat dasar dan karakteristik operasional perusahaan publik.
Setidaknya terdapat dua jenis analisa fundamental yang termasuk dalam cara menganalisa kenaikan saham, yaitu pendekatan analisa fundamental top-down dan analisa fundamental bottom-up. Analisa fundamental top-down bisa dijadikan cara untuk investor melihat gambaran kinerja suatu perusahaan secara umum. Setidaknya ada empat poin pertimbangan, diantaranya kondisi makro ekonomi global, kondisi makro ekonomi dalam negeri, prospek pertumbuhan per sektor usaha, dan fundamental perusahaan.
Kemudian, pendekatan analisa fundamental bottom-up merupakan analisa kebalikan dari pendekatan yang pertama. Di sini investor harus bisa melihat aspek terperinci dari kinerja suatu perusahaan, salah satunya bisa dengan melihat laporan keuangan perusahaan yang dicari. Namun, cara ini memerlukan kajian yang lebih dalam bagi para investor. Analisa saham fundamental biasanya dipilih oleh investor yang akan melakukan investasi jangka pendek.
Teknik ini membantu investor dalam membuat keputusan jual beli saham. Adapun cara yang dilakukan dalam analisa fundamental diantaranya perhatikan kinerja dan kondisi perusahaan, tetapkan acuan harga wajar saham, serta monitor dan evaluasi saham secara rutin.
Analisa Teknikal
Analisa teknikal tidak hanya bersifat dinamis, melainkan juga aplikatif dan memerlukan ketekunan dalam mempelajarinya. Terdapat dua metode yang digunakan termasuk dalam cara menganalisa kenaikan saham, yaitu metode klasik dan modern.
Metode klasik menggunakan chart harga saham. Sementara itu, metode modern menggunakan indikator dengan algoritma atau rumus statistik untuk dapat menggambarkan grafiknya.
Melalui analisa ini, investor bisa melihat kondisi pasar saat ini berdasarkan histori harga di masa lalu. Tidak hanya itu, investor juga akan mendapatkan gambaran pergerakan harga saham di masa mendatang.
Adapun cara menganalisa saham teknikal terdiri dari beberapa poin, pertama adalah Relative Strength Index (RSI) cara ini merupakan salah satu indikator dalam analisa saham teknikal yang digunakan untuk mengukur besarnya volatilitas harga suatu aset.
RSI ditampilkan dalam grafik bergerak antara dua titik ekstrim dengan nilai yang berada antara 0 hingga 100. Diketahui, indikator ini mengukur perubahan harga aset dalam periode 14 hari untuk grafik harian atau 14 jam untuk grafik per jam.
Kemudian, Moving Average Convergence/Divergence (MACD). Indikator ini dapat memberikan gambaran hubungan antara dua moving average atau rerata harga dalam tren harga aset.
Selanjutnya adalah Crossover yang dikenal sebagai seni melihat trend garis MACD jika dibandingkan dengan garis sinyalnya. Jika garis melintang di bawah garis sinyal, maka harga aset berada di zona bearish. Ini menandakan bahwa investor atau trader harus segera melepas asetnya.
Sebaliknya, jika garis MACD melintang di atas garis sinyal, maka harga aset berada di zona bullish. Ini menandakan bahwa trader harus segera membeli aset tersebut.
Selanjutnya yaitu Divergence, dimana cara ini adalah jenis lain dari MACD dalam analisis teknikal. Saat kondisi garis MACD membentuk titik tertinggi dan terendah yang berseberangan dengan titik tertinggi dan terendah harga sebuah aset, maka itu disebut divergence.
Sementara itu, apabila dua posisi terendah di garis di garis MACD berkorespondensi dengan dua garis terbawah di harga aset, maka itu disebut kondisi bullish.
Kemudian, Oscillator. Alat analisis teknikal yang termasuk dalam cara menganalisa kenaikan saham ini membangun band tinggi dan rendah band diantara dua nilai ekstrim. Selain itu, oscillator juga membangun indikator trend yang berfluktuasi dalam batas-batas. Biasanya, trader menggunakan ini untuk bisa menemukan kondisi overbought atau oversold jangka pendek.
Terakhir adalah Bollinger Band. Cara ini menjadi indikator yang cukup populer. Biasanya, para trader mengakui bahwa indikator ini menjadi kunci dasar untuk selalu mendapatkan profit.
Indikator yang termasuk cara menganalisa kenaikan saham ini menunjukkan batas relatif dari naik turunnya harga yang berbentuk garis yang ditarik di dalam dan di sekitar struktur pergerakan harga saham yang diperjualbelikan. Cara ini terdiri dari tiga garis yang akan selalu bergerak mengikuti pergerakan harga, yaitu upper band, middle band, dan lower band.
Editor : Fabyan Ilat