JAKARTA, iNewsManado.com – Rencana kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) oleh Pemerintah sulit terelekakan. Pun, saat ini pemerintah tengah menyusun harga baru BBM sebelum resmi dinaikkan.
Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian) Susiwijono mengatakan, pemerintah tengah mempertimbangkan kenaikan harga BBM subsidi.
Kenaikan harga BBM ini sebagai upaya menjaga kesehatan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022. Meski pemerintah telah mengalokasikan anggaran subsidi BBM sebesar Rp502 triliun hingga akhir tahun ini. Namun, harga minyak dunia terus meningkat di tingkat global.
"Angkanya semua sedang dihitung, kita sedang siapkan angkanya. Kita sudah rapat beberapa kali," kata Susiwijono di Gedung Sarinah, Jakarta Pusat, Senin (15/8/2022).
Dia membeberkan, perhitungan kenaikan harga BBM sedang dilakukan berbagai kementerian dan lembaga terkait.
Itu termasuk dampak kenaikan inflasi yang bisa dihasilkan jika pemerintah memutuskan menaikkan BBM.
"Semua sedang dihitung. Kalau naik nanti kontribusi ke inflasinya berapa karena akan dorong inflasi," ujarnya. Susiwijono menuturkan, rencana kenaikan harga BBM sudah menjadi opsi pemerintah.
Pasalnya, selama ini pemerintah telah menahan harga BBM agar tidak berdampak langsung ke masyarakat. Hanya saja, tingginya harga minyak dunia menjadi beban baru bagi APBN jika terus ditahan harganya.
Apalagi nilai keekonomian dengan harga yang ditetapkan pemerintah saat ini sudah sangat tinggi.
"Space APBN kita kan sudah cukup. Mungkin supaya harga jualnya ini tidak perlu tinggi antara harga jual dan keekonomian ini tinggi sekali. Kita sedang hitung perlu opsi kenaikan harga (atau tidak)," tuturnya.
Dia memastikan jika pemerintah terpaksa menaikkan harga BBM, nilai kenaikannya tidak akan terlalu tinggi. "Kalaupun naik kita akan buat jangan terlalu berat," ucapnya. Dia menambahkan, pemerintah juga akan membagikan bantuan sosial bagi masyarakat kelas menengah ke bawah. Terutama, bagi mereka yang terdampak langsung.
"Kalau ada kenaikan harga kita siapkan bansos-bansos lagi dan ini lebih fair," kata dia. "Kalau harga sekarang semua bisa menikmati, yang pakai mobil-mobil juga pakai. Jadi ini bisa kita alirkan ke bansos," imbuhnya.
Editor : Fabyan Ilat