JAKARTA, iNewsManado.com - Bahasa Korea yakni kata oppa kini masuk Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
Bahkan kata itu menjadi kata baku di Indonesia setelah bisa ditemukan di KBBI.
Kosa kata 'oppa' merupakan kata serapan dari Bahasa Korea.
Secara teoir, kata serapan masuk dengan empat pola, yaitu adopsi, adaptasi (pada umumnya adaptasi fonologi), translasi, dan rkeasi.
Karena tidak terjadi perubahan apapun pada pengucapan dan penulisannya, kata 'oppa' diserap secara adopsi oleh KBBI.
Hal ini pun mendapat tanggapan dari dosen Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Brawijaya (UB), Dany Ardhian.
“Saya cek di KBBI kok sama penulisannya dengan pengucapan, padahal secara teori bahasa preskriptif, unsur konsonan sama dan berderet itu tidak baku (kata oppa menggunakan dobel p). Hal ini karena ada kosakata opa juga dengan makna yang berbeda sehingga ya sudahlah, penggunaan p ganda dipakai saja,” ujarnya dikutip dari laman resmi UB.
“Nah, pertimbangan lain mengapa kosakata ini bisa masuk adalah dari frekuensi penggunaan yang sering di media (terutama media sosial). Frekuensi penggunaan yang sering akan menyebabkan kosakata menjadi populer dan tentu orang perlu menelusuri makna yang dimaksud. Tentu saja Badan Bahasa bertanggung jawab untuk menjelaskannya,” sambungnya.
“Di samping itu, kosakata Bahasa Indonesia tidak ada untuk pemaknaan yang seperti makna kata oppa, yaitu panggilan dari perempuan kepada laki-laki lebih tua, biasanya yang memiliki hubungan dekat atau sudah kenal cukup lama. Bahasa Indonesia mempunyai kosakata mas, paklik, dan pakde, tetapi maknanya bisa bebas gender (terserah bisa wanita-pria, atau pria-pria). Nah, artinya kita tidak punya kosakata itu sehingga untuk mengisi kekosongan leksikal (baca kata), masuklah kosakata itu ke KBBI, kebetulannya dari bahasa Korea,” jelasnya.
Dr. Dany Ardhian juga menjelaskan adanya alasan lain bahwa kosakata ini ada unsur honorifiknya.
Editor : Fabyan Ilat