MANADO, iNewsManado.com - Renungan Minggu membahas Kitab Ibrani 12:18-29. Dalam Kitab ini, menyentil soal tanggung jawab yang berat.
Dikutip dodokigmim, Bagi orang Kristen, mengucap syukur adalah kewajiban. Karena hal mengucap syukur bukan dilakukan atas kehendak manusia melainkan kehendak Tuhan. Hal mengucap syukur itu adalah perbuatan atau tindakan “Sakral”. Sebagai sebuah tindakan sakral mau tidak mau harus mengetahui tata cara mengucap yang benar sebelum mengungkapkan syukur. Ini penting agar ungkapan syukur itu berkenan di hadapan Tuhan.
Motivasi kita beribadah pengucapan syukur dan membawa persembahan akan menentukan apakah ungkapan syukur berkenan kepada Tuhan atau tidak. Karena itu minggu ini kita diajak merenungkan tema: “Mengucap Syukur Menurut Cara Yang Berkenan.
Terkadang kita terlempar atau terjebak ke dalam suatu situasi dan kondisi yang tidak diinginkan. Dan kita tergoda untuk mengatakan Tuhan telah menjauh dan meninggalkan kita. Ingat, dalam keadaan seperti ini bukan Allah yang menjauh dari kita tapi karena kitalah yang menjauh dari Allah. “Kesalahanmu menghalangi semuanya ini dan dosamu menghambat yang baik daripadamu” (Yer. 5:25)
Berada di tengah-tengah keadaan yang mencekam terkadang kita melarikan diri dari kenyataan. Terkadang kita lupa berkaca diri. Sebab bukan keadaan yang mengancam dan menakutkan yang datang kepada kita, tetapi kitalah yang yang memasuki atau membiarkan diri berada dalam keadaan itu. Penyebabnya adalah kita membiarkan dan membiasakan diri berkompromi dengan kejahatan dan dosa.
Saudaraku, jika kita hidup dalam firman dan firman hidup di dalam kita, maka tidak perlu kuatir dan takut.
Sebab Allah setia dan karena itu la tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu.
Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya. (1 Kor. 10:13) Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus.
Editor : Fabyan Ilat