JAKARTA, iNews.id - Seseorang mengidap Diabetes ternyata bisa diketahui lewat kulit. Penyakit yang dikenal sebagai gula darah memang jadi salah satu yang dominan di Indonesia.
Jika dibiarkan tidak terkontrol, diabetes dapat menyebabkan komplikasi parah dan mempengaruhi berbagai organ tubuh.
Diabetes adalah kondisi kronis di mana sangat penting untuk menjaga kadar gula darah yang sehat. Diabetes membutuhkan manajemen kadar gula darah yang konstan. Kondisi kronis ini juga dapat mempengaruhi kulit Anda.
Menurut WHO, sekitar 422 juta orang di seluruh dunia menderita diabetes dan 1,6 juta kematian dikaitkan dengan diabetes setiap tahun.
Kabar baiknya, pola makan dan gaya hidup sehat dapat membantu mengelola kondisi ini secara efektif. Banyak yang tak menyadari tanda dan gejala diabetes. Anda mungkin tidak tahu, tetapi beberapa gejala ini terlihat pada kulit.
Dilansir dari laman Ndtv, berikut adalah beberapa tanda Diabetes pada kulit yang tidak boleh Anda abaikan.
1. Kulit Kering dan Gatal
Sirkulasi darah yang buruk akibat diabetes dapat menyebabkan kulit kering.
Jika Anda mengalami kulit kering terlalu sering, bicarakan dengan dokter Anda. Kulit kering terkait diabetes tidak dapat diobati di rumah dengan pelembab.
2. Timbul Bulu
Diabetes dapat menyebabkan bulu di tangan, kaki, dan bagian tubuh lain. Ini bisa berukuran agak besar atau Anda mungkin melihat sekelompok bulu.
Tapi bulunya cukup langka. Ini muncul ketika kadar gula darah dibiarkan tidak terkendali dalam waktu lama.
3. Bercak Cokelat pada Kulit
Bercak cokelat pada kulit dapat disebabkan oleh diabetes. Kondisi ini umum terjadi pada penderita diabetes. Dalam hal ini, kulit menjadi gelap, tebal, dan terasa seperti beludru. Kondisi tersebut mungkin akan menyebabkan gatal.
4. Infeksi yang Sering Terjadi
Seseorang dengan diabetes cenderung sering mengalami infeksi kulit. Infeksi ragi dan jamur cukup umum pada penderita diabetes.
5. Penyembuhan Luka yang Lambat
Orang dengan diabetes kemungkinan mengalami penyembuhan luka yang lambat dan terkadang dapat menyebabkan infeksi juga.
Menurut penelitian, gula darah yang tidak terkontrol menyebabkan penyembuhan luka yang lambat. Ini biasanya akibat dari sirkulasi darah yang buruk ke seluruh tubuh.
Editor : Fabyan Ilat