MANADO, iNews.id – Nyaris 10 tahun, tren Drama Korea (Drakor) begitu tenar di kalangan anak gadis hingga ibu-ibu rumah tangga. Bahkan tidak sedikit pria yang kecanduan menonton Drakor. Namun, lepas sejenak dengan popularitas Drakor, di Manado khususnya pada 90an, demam telenovela begitu terasa. Bahkan, sampai saat ini ada beberapa pemeran telenovela yang jadi ikon di Bumi Nyiur Melambai. Ini ulasannya.
MARIMAR
Sosok ini gadis miskin polos yang tinggal di gubuk tepi pantai bersama kakek dan neneknya. Marimar jatuh cinta pada Sergio, putra dari konglomerat Renato Santibanez. Sergio nekad menikah dengan Marimar tanpa restu ayah dan ibu tirinya, Angelica. Angelica membenci Marimar karena sikap polosnya dan ketidaktahuannya soal dunia orang kaya. Angelica terus membuat Marimar malu, dan menghinanya. Sergio marah dan memilih pergi agar dia bisa membangun keluarga dengan uang sendiri tanpa bergantung ayahnya dan teror ibu tirinya.
Nah, sosok ini jadi ikon bukan saja dari cara berpakaian Marimar, namun namanya sering dijadikan ungkapan ketika seseorang di Manado sedang terkejut.
BETTY LA FEA
Kisah Betty La Fea adalah tentang sekretaris culun yang mencintai bosnya. Ditulis oleh Fernando Gaitan dan diproduksi pada 25 Oktober 1999 oleh Colombia network RCN (Radio Cadena Nacional). Dalam telenovela tersebut, Ana Maria Orozco, pemeran Betty tampil culun dengan rambut berponi, kawat gigi, dan kacamata bulat. Sampai sekarang, seorang perempuan di Manado memiliki penampilan, khususnya menggunakan kawat gigi dan kacamata bulat, diidentikan dengan panggilan Betty La Fea.
CARLOTA
Sosok ini paling fenomenal. Merupakan salah satu sosok dalam Telenovela Maria Cinta yang Hilang, Carlota jadi ikon di Manado sampai saat ini. Diketahui, Carlota ini diperankan oleh Rebeca Manriquez. Penampilan Carlota dalam Maria Cinta yang Hilang yang identik dengan suka menguping pembicaraan orang lain dan menyebarkan kepada setiap orang yang dikenalnya, membuat sosok Carlota di Sulawesi Utara diidentikan dengan tukang gosip. Sampai kini, tukang gosip di Sulawesi Utara disematkan sebutan Carlota.
Editor : Valentino Warouw