LONDON, iNews.id – Cacar monyet mewabah di eropa. Bahkan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat terjadi 100 kasus di sejumlah negara eropa.
BACA JUGA: Bocah Tewas Dianiaya Ibu Tiri Diduga Alami Luka Bakar di Perut dan Batok Kepala Diduga Retak
Mengantisipasi penyebaran lebih luas, WHO melakukan pertemuan darurat di eropa. WHO mencari tahu kenapa cacar monyet yang identik terjadi di Afrika barat dan tengah mulai mewabah di eropa.
Dilansir Reuters Sabtu (21/5/2022), kasus cacar monyet telah dilaporkan di setidaknya sembilan negara, yakni, Belgia, Prancis, Jerman, Italia, Belanda, Portugal, Spanyol, Swedia dan Inggris - serta Amerika Serikat, Kanada dan Australia.
Spanyol melaporkan 24 kasus baru pada hari Jumat, terutama di wilayah Madrid di mana pemerintah daerah menutup sauna yang terkait dengan sebagian besar infeksi.
BACA JUGA: Astaga! Ketersedian Pangan Menipis, Pemerintah Sri Lanka Sebut Rakyat Akan Kelaparan
Sebuah rumah sakit di Israel merawat seorang pria berusia 30-an yang menunjukkan gejala yang konsisten dengan penyakit tersebut setelah baru saja tiba dari Eropa Barat.
Pertama kali diidentifikasi pada monyet, penyakit ini biasanya menyebar melalui kontak dekat dan jarang menyebar ke luar Afrika, sehingga rangkaian kasus ini memicu kekhawatiran.
Namun, para ilmuwan tidak mengharapkan wabah tersebut berkembang menjadi pandemi seperti COVID-19, mengingat virus tersebut tidak menyebar semudah SARS-COV-2.
Cacar monyet biasanya merupakan penyakit virus ringan, ditandai dengan gejala demam serta ruam bergelombang yang khas.
"Ini adalah wabah cacar monyet terbesar dan paling luas yang pernah terlihat di Eropa," kata layanan medis angkatan bersenjata Jerman, yang mendeteksi kasus pertamanya di negara itu pada hari Jumat.
Pertemuan komite Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk membahas masalah ini adalah Kelompok Penasihat Strategis dan Teknis tentang Bahaya Menular dengan Potensi Pandemi dan Epidemi (STAG-IH), yang memberi saran tentang risiko infeksi yang dapat menimbulkan ancaman kesehatan global.
Itu tidak akan bertanggung jawab untuk memutuskan apakah wabah harus dinyatakan sebagai darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional, bentuk peringatan tertinggi WHO, yang saat ini diterapkan pada pandemi COVID-19.
"Tampaknya ada risiko rendah bagi masyarakat umum saat ini," kata seorang pejabat senior pemerintah AS.
Editor : Fabyan Ilat