Bikin Bahan Baku Bom dari Uranium, Israel Klaim Iran Langgar Kebijakan PBB

HERZLIYA, iNews.id – Pemerintah Israel mengklaim Iran melanggar kebijakan Persatuan Bangsa-bangsa (PBB) soal pembuatan bom.
Menurut Israel, saat ini Iran sedang ujicoba sentrifugal uranium canggih di situs bawah tanah di dekat pembangkit nuklir Natanz, pada Selasa (17/5/2022) dikutip Reuters.
BACA JUGA: Ukraina Menyerah dari Rusia di Mariupol, Pasukan Ditarik Mengungsi
Menteri pertahanan Israel mengatakan aktivitas Iran tampaknya melampaui aturan yang diterbitkan oleh pengawas PBB.
Diketahui, Sentrifugal digunakan untuk memurnikan uranium untuk proyek sipil atau, pada tingkat yang lebih tinggi, untuk membuat bahan bakar bom. Kemajuan Iran di lapangan sedang diawasi oleh kekuatan dunia yang mencoba menghidupkan kembali kesepakatan nuklir dengan Teheran, yang menyangkal memiliki desain militer.
“Iran sedang berupaya untuk menyelesaikan pembuatan dan pemasangan 1.000 sentrifugal IR6 tambahan di fasilitas nuklirnya, termasuk fasilitas baru yang sedang dibangun di lokasi bawah tanah yang berbatasan dengan Natanz,” kata Menteri Pertahanan Benny Gantz dalam pidatonya di Universitas Reichman dekat Tel Aviv.
Laporan 3 Maret oleh Badan Energi Atom Internasional (IAEA) PBB mengatakan Iran telah memasang atau berencana memasang total tiga kaskade IR6, berjumlah sekitar 660 mesin.
BACA JUGA: Milinkovic-Savic Amankan Posisi Lazio di Liga Europa Musim Depan
Kepala IAEA Rafael Grossi mengatakan bulan lalu bahwa Iran telah mendirikan bengkel Natanz bawah tanah baru untuk membuat suku cadang sentrifugal, tindakan pencegahan yang nyata terhadap serangan.
Dalam sambutannya, Gantz menyinggung ancaman lama Israel untuk mengambil tindakan militer jika dianggap diplomasi berada di jalan buntu untuk menyangkal musuh bebuyutannya membuat senjata nuklir.
"Biaya perang masa depan seperti itu, yang kami harap tidak akan terjadi, dapat dicegah atau dikurangi" dengan negosiasi yang lebih ketat oleh kekuatan dunia, katanya.
Editor : Fabyan Ilat