JAKARTA, iNews.id – Angka kematian Jamaah Haji Indonesia masuk kategori tinggi.
Sejak 15 tahun terakhir, dengan jumlah kuota 220 ribu jamaah haji Indonesian yang berangkat, terdapat 300-400 jemaah yang meninggal tiap tahunnya.
BACA JUGA: Kandaskan Aston Villa, Liverpool Bayangi Man City di Puncak Klasemen
Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan RI Kunta Wibawa Dasa Nugara mengatakan, pihaknya telah melakukan riset terkait tingginya angka kematian tersebut. Menurutnya, terdapat dua faktor besar yang menyebabkan tingginya angka kematian tersebut. Hal itu, berdasarkan catatan medis yang telah ia terima, penyebabnya ialah usia dan kelelahan.
“Perilaku ini menyebabkan jamaah kelelahan karena ritual ibadah yang tidak disesuaikan dengan kondisi fisik jamaah terutama yang berusia lanjut,” ujar Kunta dalam keterangan tertulis, Selasa (10/5/2022).
BACA JUGA: Pilpres 2024: Jokowi dan Megawati King Maker, Duet Prabowo-Puan Maharani Potensial Jadi Titik Temu
Oleh sebab itu, pemerintah tengah melakukan langkah tegas guna memberikan layanan kesehatan. Terutama, bagi mereka yang dirasa memiliki resiko tinggi tertimpa faktor gangguan kesehatan, seperti orang lanjut usia (lansia) dan orang dengan penyakit penyerta.
“Sebagai “pelayan tamu Allah”, para petugas haji mengemban tanggung jawab yang besar dan mulia untuk menjaga kesehatan jamaah dengan harapan mampu menekan angka kematian jamaah haji di tanah suci,” jelasnya.
Kendati demikian, Kunta menambahkan, pihaknya pada tahun ini telah menyiapkan petugas haji bidang kesehatan yang terpilih dari proses seleksi rekrutmen Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Tahun 2022.
Para petugas ini tengah menjalani pelatihan kompetensi dan rencana operasional petugas haji di Lakespra dr. Saryanto Jakarta.
Editor : Fabyan Ilat