get app
inews
Aa Text
Read Next : Sering Konsumsi Mi Instan dan Minum Soda, Anak 8 Tahun Meninggal Terjangkit Hepatitis Akut

Diduga Kena Hepatitis Misterius, Bayi 2 Bulan di Sumbar Meninggal Dunia

Selasa, 10 Mei 2022 | 11:44 WIB
header img
Ilustrasi bayi. (F: Istimewa)

PADANG, iNews.id – Hepatitis misterius mulai mengancam Indonesia. Setelah 3 kasus kematian anak di Jakarta diduga akibat penyakit tersebut, kini muncul kasus baru di Sumatera Barat.

BACA JUGA: Ferdinand Marcos Jr Terpilih Jadi Presiden Filipina

Informasi diperoleh, seorang bayi berumur 1 bulan 29 hari di RS Hermina meninggal diduga kena hepatitis misterius.

Bayi tersebut meninggal 2 Mei 2022 setelah dirawat di rumah sakit. Kepala Dinas Kesehatan Sumatera Barat, Lila Yanwar Itu rujukan dari Puskesmas, kemudian dirawat di Rumah Sakit Solok, lalu dirujuk lagi ke RS Hermina.

BACA JUGA: Pilpres 2024: Duet Maut Anies Baswedan-Ridwan Kamil Diyakini Mampu Menang di Pemilu

“Tapi ini kasus suspek, ya. Baru diduga tapi perlu diwaspadai. Ada pemeriksaan lain yang harus dilakukan, tapi anaknya keburu meninggal. Dan pemeriksaan itu baru kita dapat dari Ikatan Dokter Anak Indonesia baru beberapa hari lalu,” katanya, Selasa (10/5/2022) Lila menambahkan bayi tersebut diduga meninggal karena hepatitis misterius pasalnya gejalanya mirip dengan hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya itu.

“Gejalanya mirip dengan hepatitis unknown etiology itu. Dia seperti hepatitis A. Tapi ternyata tidak cocok pemeriksaan laboratoriumnya dengan hepatitis A sehingga kita menyebutnya sebagai hepatitis unknown etiology,” terangnya.

Kata Lila, gejala hepatitis misterius tersebut berupa penyakit kuning, demam, gangguan pencernaan, diare, dan berakhir dengan perdarahan saluran cerna, selain itu ada gangguan hati yang terjadi dalam waktu yang cepat.

Saat ini kata Lila telah melakukan penelusuran status kesehatan anak tersebut mulai dari riwayat perjalanan, kondisi rumah, dan sebagainya. “Kita sudah mendapatkan data itu, selanjutnya kami memberikan warning kewaspadaan kepada teman-teman direktur rumah sakit itu paling utama termasuk kepala Dinkes kabupaten dan kota. Kalau ada gejala seperti segera melapor,” pungkasnya.

 

Editor : Fabyan Ilat

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut