JAKARTA, iNews.id – Lulusan keperawatan mendapat kabar bahagia diawal 2022.
Kementerian Kesehatan melalui Direktorat Jenderal Tenaga Kesehatan (Ditjen Nakes) membuka kelas perawat internasional di Politeknik Kesehatan yang berada di bawah Kemenkes.
Hal tersebut dilakukan dalam rangka meningkatkan kualitas tenaga kesehatan, khususnya perawat Indonesia.
Direktur Penyediaan Tenaga Kesehatan, Ditjen Nakes Kemenkes dra. Oos Fatimah Rosyati, M.Kes mengatakan bagi perawat yang ingin bekerja di Jepang sebagai perawat Jepang (kangoshi) harus melalui mekanisme G to G program IJEPA (Indonesia Japan Economic Partnership Agreement).
Adapun persyaratannya, memiliki pengalaman kerja dua tahun dan mengikuti uji seleksi serta pelatihan bahasa di Indonesia selama enam bulan dan di Jepang selama enam bulan.
Selanjutnya, selama masa kontrak sebagai kandidat perawat, diberi kesempatan untuk mengikuti ujian nasional setiap tahunnya dan jika lulus akan memperoleh Registered Nurse Perawat di Jepang.
“Dari 3.351 orang perawat yang melamar bekerja di Jepang hanya 10% yang lulus dari tes. Program kelas internasional perawat Jepang ini akan sangat membantu perawat Indonesia untuk lebih meningkatkan kelulusannya saat mengikuti uji kompetensi di Jepang,” ujar dra Fatimah, Sabtu (9/4/2022).
Selain sedikitnya jumlah perawat yang lulus tes, adanya syarat pengalaman 2 tahun on-site clinical yang menjadi persyaratan pada kursus perawat EPA juga membuat persentase passing grade perawat turun dan akhirnya kurang banyak peminat.
Maka dari itu, Kemenkes akan membuka kelas perawat internasional bekerja sama dengan MedPA Fukuoka. MedPA merupakan institusi di Jepang yang menawarkan kerja sama untuk membuka kelas perawat internasional.
Para calon perawat di kelas internasional nantinya akan kuliah selama 5 tahun dengan tambahan pendidikan program Bahasa dan keahlian perawat Jepang dari tingkat dasar hingga tingkat ahli.
Editor : Fabyan Ilat