Masukkan Falsafah Si Tou Timou Tumou Tou, Once Mekel Rilis Single Baru dengan Musisi Dunia

JAKARTA, iNews.id – Musisi Once Mekel membuat gebrakan fantastis di 2022. Dia merilis single baru Human Race dengan berkolaborasi dengan sejumlah musisi dunia dan memasukkan falsafah Sulawesi Utara, Si Tou Timou Tumou Tou.

Kerja sama terjadi dengan musisi seperti Indra Putra, Edo Widiz bersama musisi international seperti Jeff Scott Soto, Dino Jelusic, Derek Sherinian, Ron 'Bumblefoot' Thal, Billy Sheehan dan Simon Philips.

Baca Juga

Ahmad Dhani Resmi Larang Once Mekel Nyanyikan Lagu Dewa 19

Tak sekadar kolaborasi, Once Mekel turut pula memasukkan unsur Indonesia. Ia menghadirkan bahasa Manado dalam single garapan Dream Team Project tersebut.

“Kita masukkan bahasa Manado yang intinya, manusia harus hidup memanusiakan manusia lain. Dalam bahasa Manado si tou timou tumou tou,” kata Once Mekel.

Selain itu, lagu Human Race juga menjadi cara kampanye untuk isu perubahan iklim yang dirasakan dunia saat ini. Sebuah upaya bersama untuk mengingatkan bahayanya pemanasan global.

“Kami tentu bangga bisa gabung berkarier bersama musisi-musisi hebat di internasional, tapi ini juga ada aspek sosialnya. Karena hasilnya akan dijadikan charity melalui lembaga ForestNation yang punya program mencegah climate change,” tutur Once Mekel.

Setelah dirilis, lagu Human Race kini dalam waktu dekat akan hadir dalam bentuk NFT bekerja sama dengan WiseArt, sebuah perusahaan teknologi yang berbasis NFT Green di Geneva, Swiss.

"Kami sangat bersyukur bahwa lagu Human Race telah hadir dalam bentuk NFT. Melalui teknologi NFT ini dalam waktu dekat kami akan meluncurkan program baru dalam lagu Human Race yaitu Music Collaboration Program yang dimana program kolaborasi musik kepada siapa saja khususnya musisi baik itu penyanyi, pemain gitar, drum, bass bahkan alat musik tradisional mendapatkan kesempatan untuk berkolaborasi atau Featuring dengan Dream Team Project di dalam lagu Human Race dalam versi yang berbeda-beda," jelas Once.

“Kami berharap program ini dapat menjadi pioneer, ada peluang baru dalam hal kolaborasi musik dalam skala International termasuk distribusi musik secara worldwide,” tandas Once.

Editor : Fabyan Ilat