MANADO, iNewsManado.id - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Utara (Sulut) rencananya bakal merelokasi dua Desa di kaki Gunung Ruang yang terdampak paling parah dari erupsi gunung dengan ketinggian 725 meter di atas pemukaan laut itu.
Diketahui, dua Desa yang terdampak paling parah yakni Desa Laingpatehi dan Desa Pumpente, keduanya di Kecamatan Tagulandang, Kabupaten Kepulauan Sitaro. Warga di dua Desa tersebut rencananya bakal direlokasi.
Hal itu disampaikan oleh Gubernur Sulut, Olly Dondokambey dalam Rapat Koordinasi Penanganan Bencana Erupsi Gunung Ruang yang dipimpin oleh Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, Kamis (2/5/2024).
"Dua kampung yang ada di gunung ruang, sudah menjadi keputusan saya kira daerah itu harus kita dikosongkan, artinya tidak lagi menjadi tinggal. Beberapa hari lalu saya sudah kooordinasi dengan pemerintah pusat, dan mereka sepakat untuk kita lakukan pemindahan untuk dua desa yang ada di gunung ruang di relokasi," kata Gubernur Olly.
Pemprov Sulut saat ini kata Gubernur Olly sudah berupaya mencari tempat relokasi. Ada 2 tempat yang dipilih, yakni di Likupang dan di Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel).
Di Bolsel, lokasi yang dipilih berbatasan dengan Bolaang Mongondow Timur (Boltim) yakni Desa Modisi, Kecamatan Pinolosian Timur, Kabupaten Bolsel, Desa tersebut kebanyakan di huni oleh warga Siau.
"Disini ada sekitar hampir 500 kepala keluarga, ini orang Siau semua. Di sini memang daerah perikanan semua, jadi orang Siau yang ada disana mata pencahariannya di laut, dan di dekat Tutuyan, Boltim ada pelabuhan perikanan," kata Olly.
Desa Modisi yang rencananya bakal jadi tempat relokasi ini merupakan tanah milik masyarakat dan rencananya bakal dilakukan pembebasan lahan oleh pemerintah daerah.
"Mekanisme pembebasan lahan ini saya minta ada Pak Kajati, Pak Kapolda dan BPKP yang akan menilai supaya objektif di lapangan," ujar Olly.
Editor : Subhan Sabu