MANADO, iNewsManado.com – Tradisi malam pasang lampu jelang Idul Fitri di Manado terus jadi budaya yang tak terpisahkan dalam keberagaman suku dan agama di ibukota Sulawesi Utara itu.
Tradisi malam pasang lampu jelang Idul Fitri di Manado menjadi sebuah momen yang ditunggu-tunggu bukan saja Umat Muslim, namun oleh masyarakat non muslim.
Tradisi malam pasang lampu jelang Idul Fitri di Manado disebut Tumbilotohe. Menariknya, tradisi ini ternyata dibudayakan etnis Gorontalo yang menetap di Kota Manado.
Informasi diperoleh, tradisi malam pasang lampu jelang Idul Fitri di Manado atau Tumbilotohe dimulai pada malam ke-27 Ramadhan, sampai malam takbiran, dimana Umat Islam akan memasang lampu dan diletakkan di depan rumah masing-masing, setelah Shalat Maghrib sampai jelang subuh.
Tumbilotohe dibuat dengan menggunakan lampu-lampu botol dengan minyak dan sumbu dipasang dan diletakkan depan rumah. Lampu yang dipasang disesuaikan dengan jumlah penghuni rumah.
Tradisi Tumbilotohe di Manado bukan saja dilakukan Etnis Gorontalo namun diikuti Umat Muslim etnis Bolaang Mongondow.
Itulah tradisi malam pasang lampu jelang Idul Fitri di Manado. Semoga artikel ini bisa membuka khasanah budaya bagi pembaca.
Editor : Fabyan Ilat