ZURICH, iNews.id - Inovasi terbaik dilakukan di Swiss.
Perusahaan Startup Swiss Destinus membangun hyperplane, perpaduan hibrida antara roket dan pesawat terbang yang bebas emisi dan berkelanjutan. Hyperplane memiliki kemampuan untuk mengirimkan kargo dari satu sisi dunia ke sisi lain hanya dalam dua jam.
Hyperplane Destinus adalah pesawat roket unik yang dapat melakukan perjalanan ke ketinggian dekat angkasa dengan kecepatan 15 kali kecepatan suara.
Pesawat hybrid ini akan dapat lepas landas dan mendarat secara horizontal dari bandara besar manapun, menggunakan mesin jet bertenaga hidrogen.
Dikutip SINDOnews dari laman Autoevolution, Kamis (10/2/2022), setelah mencapai ketinggian dan kecepatan yang diperlukan, hyperplane beralih ke mesin roket hidrogen kriogenik, untuk mencapai kecepatan hipersonik.
Hyperplane Destinus sepenuhnya otonom dan mesinnya 30 dB lebih tenang daripada pesawat supersonik.
Hyperplane menggabungkan teknologi pesawat luar angkasa dengan glider sehingga mampu melakukan perjalanan antar benua hanya dalam dua jam tanpa menghasilkan emisi berbahaya. Ini juga merupakan solusi berkelanjutan untuk pengiriman, yang mampu melakukan ribuan siklus penerbangan.
Perusahaan Swiss, dengan tim yang terdiri dari mantan ahli kedirgantaraan dari perusahaan bergengsi, baru-baru ini mendapatkan pendanaan yang signifikan, hingga USD29 juta sekitar Rp428 miliar.
Dana tersebut akan digunakan untuk memajukan pengembangan sistem sirkulasi udara mesin dan roket hidrogen.
Jika semuanya berjalan dengan baik, penerbangan uji pertama akan dimulai dalam 12 hingga 18 bulan ke depan.
Kombinasi kecepatan hipersonik dan kemampuan penerbangan hibrida dengan mesin bertenaga hidrogen cair bisa menjadi solusi yang cepat dan ramah lingkungan dalam pengiriman kargo di masa depan.
Editor : Fabyan Ilat