MARYLAND, iNews.id – Dokter Muhammad Mohiuddin menjadi perhatian dunia setelah berhasil mencangkok jantung babi ke manusia. Transplantasi atau cangkok jantung babi ke manusia dilakukan di University of Maryland Medical Center (UMMC), Amerika Serikat, Jumat (7/1/2022).
Dalam proses transplantasi, dia dibantu dokter bedah Bartley P Griffith. Transplantasi jantung babi ke manusia ini merupakan yang pertama di dunia.
Melansir medschool.umaryland.edu, Kamis (13/1/2022), Muhammad Mohiuddin merupakan profesor bedah di University of Maryland School of Medicine (UMSOM).
Dia menerima gelar MBBS (MD) dari Dow Medical College di Karachi, Pakistan pada 1989. Dia telah menerima berbagai beasiswa. Beasiswa pertamanya didapat pada 1991-1993 untuk bidang Transplantation Biology and Immunology di University of Pennsylvania.
Mohiuddin mempunyai minat utama untuk memahami peran limfosit B dalam transplantasi, khususnya penolakan xenograft. Selain itu, termasuk toleransi transplantasi dan modulasi kekebalan.
Mohiuddin telah memberikan beberapa kontribusi di bidang transplantasi dan xenotransplantasi. Dia mempunyai lebih dari 120 publikasi, lebih dari 100 abstrak, serta berbagai presentasi. Karya terbarunya di bidang xenotransplantasi jantung disorot secara luas di media massa di seluruh dunia.
Mohiuddin adalah anggota dewan terpilih dari Asosiasi Transplantasi Xeno Internasional / TTS. Dia juga anggota kehormatan Transplantation Society dan American Society of Transplant Physicians.
Saat ini, Dokter Mohiuddin menjabat sebagai Chief of Transplantation Section of Cardiothoracic Surgery Research Program di University of Maryland Medical Center sekaligus Senior Scientist di National Heart Lung and Blood Institute di National Institutes of Health (NIH).
Setelah tiga hari menjalani operasi yang dilakukan dr Mohiuddin, kondisi pasien transplantasi jantung tersebut dalam keadaan baik. Jantung babi yang ditransplantasi ini telah dimodifikasi secara gen guna menghilangkan kandungan gula. Diketahui, kandungan gula sering menolak organ dengan cepat di dalam sel.
Editor : Fabyan Ilat