JAKARTA, iNews.id - Kebiri kimia diminta jaksa penuntut umum untuk diberlakukan bagi Herry Wirawan, terdakwa pemerkosa belasan santriwati di Bandung, selain tuntutan hukuman mati dalam sidang di Pengadilan Negeri Bandung, Selasa (11/1/2021).
Lalu bagaimanakah metode kebiri kimia? Kebiri Kimia menurut dr Boyke Dian Nugraha bahwa kebiri kimia adalah penurunan hormon testosteron bagi laki-laki. Ada dua macam kebiri, yakni kebiri kimiawi dan operasi.
Menurutnya, kebiri yang diterapkan oleh pemerintah, yakni kebiri kimiawi lewat penyuntikan zat anti-androgen. Biasanya, yang disuntikan adalah hormon perempuan, yaitu medroxyprogesterone acetate atau bisa dengan suntikan-suntikan seperti progestin. Ketika zat tersebut masuk ke dalam darah, kata dia, efeknya akan mengurangi gairah seks bagi laki-laki. Namun, efek samping secara umum adalah mengalami karakter seperti perempuan.
“Seperti bulu-bulunya rontok, bulu kaki tanganya rontok, janggutnya rontok, disusul dengan kulit menjadi halus, dan terjadi ginekomastia," kata Boyke kepada wartawan, belum lama ini.
Boyke menjelaskan, ginekomastia adalah kondisi dimana payudara laki-laki tumbuh besar. Efek samping tersebut berlanjut menyerang dan melemahkan organ tubuh vital lainnya.
“Yang bisa terjadi adalah osteoporosis hingga pompa darah yang melemah, sehingga bisa menimbulkan serangan jantung. Kemudian, adanya penurunan insulin hingga menderita diabetes. Lalu, terjadi pula aterosklerosis hingga membuat penderitanya meninggal," jelasnya. Tidak hanya berdampak pada fisik, tambah dia, efek dari kebiri kimiawi juga memengaruhi mental.
“Dampak psikologisnya adalah tidak adanya kemauan (berhubungan badan) karena agresivitasnya berkurang, suaranya pun bisa menjadi seperti perempuan. Memikirkan perubahan yang terjadi pada dirinya bisa berakibat pada depresi, sehingga memicu keputusan untuk bunuh diri," kata dr Boyke.
Editor : Fabyan Ilat