Mengenang Jatuhnya Adam Air pada 2007 Silam dan Kisah Pilu Keluarga Korban
![header img](https://img.inews.co.id/media/600/files/networks/2022/01/03/28315_adam-air.jpeg)
MANADO, iNews.id - Pada 1 Januari 2007 silam, insiden jatuhnya Pesawat Adam Air penerbangan 574 menggemparkan Indonesia.
Adam Air Penerbangan 574 (KI 574, DHI 574) adalah sebuah penerbangan domestik terjadwal Adam Airjurusan Jakarta-Surabaya-Manado, hilang dalam penerbangan setelah transit di Surabaya pada 1 Januari 2007.
Indonesia berduka dengan kejadian itu, termasuk warga Sulawesi Utara karena banyaknya warga yang jadi korban.
Dikutip wikipedia, Kotak hitam ditemukan di kedalaman 2.000 meter pada 28 Agustus 2007 di perairan Majene, Sulawesi Barat. Kecelakaan ini menewaskan seluruh orang di dalamnya yang berjumlah 102 orang (96 penumpang dan 6 awak), yang merupakan angka kematian tertinggi dari setiap kecelakaan penerbangan yang melibatkan pesawat Boeing 737-400.
Jasad seluruh penumpang dan bangkai pesawat tetap terkubur di dasar laut.
Pada 25 Maret 2008, penyebab kecelakaan seperti yang diumumkan oleh Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) adalah cuaca buruk, kerusakan pada alat bantu sistem navigasi inersia (IRS), dan kegagalan kinerja pilot dalam menghadapi situasi darurat. Kecelakaan ini menjadi kecelakaan terburuk pertama Adam Air dalam kurun waktu 3 tahun sejarah perusahaan.
Kecelakaan itu adalah salah satu dari beberapa kecelakaan transportasi, termasuk kecelakaan non-fatal berikutnya Adam Air Penerbangan 172, yang di antara mereka telah mengakibatkan reformasi keselamatan transportasi berskala besar di Indonesia, serta Amerika Serikat menurunkan peringkat keselamatan penerbangan Indonesia, dan seluruh maskapai Indonesia yang ditambahkan ke daftar maskapai penerbangan yang dilarang di Uni Eropa.
Adam Air kemudian dilarang terbang oleh pemerintah Indonesia, dan kemudian menyatakan bangkrut.
Tragedi ini menjadi tema komersial untuk sebuah film berjudul Tragedi Penerbangan 574, dengan menggunakan nomor penerbangan "574" pada judulnya, serta menggunakan alur cerita "penerbangan Surabaya - Manado" (Mengarah pada Tragedi Adam Air Penerbangan 574, jurusan Jakarta-Surabaya-Manado).
Film tersebut dianggap telah menimbulkan kontroversi di masyarakat.
Sebab, film tersebut mengakibatkan seluruh keluarga korban seakan mengingat kembali sebuah tragedi yang memilukan.
Selain itu film tersebut juga dianggap melukai keluarga korban, dengan menambahkan unsur mistis pada alur ceritanya.
Padahal sebenarnya, di dalam penerbangan itu tidak ada unsur mistis sama sekali.
Editor : Norman Octavianus