get app
inews
Aa Text
Read Next : Warga Sitaro Wajib Tahu! Ini Asal-muasal Nama Desa Beong, Tempat Asal Tokoh Nusa Utara Bu Winsu

Ini Fakta Desa Beong, Kampung yang Diyakini Jadi Persinggahan Bidadari

Selasa, 28 Desember 2021 | 11:55 WIB
header img
Inilah gerbang masuk Desa Beong Kecamatan Siau Tengah Kabupaten Sitaro. (Foto: Jackmar Tamahari)

SITARO, iNews.id - Desa Beong di Kecamatan Siau Tengah Kabupaten Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), begitu lekat dengan kisah bidadari yang pernah datang ke desa ini dahulu kala. 

Bahkan, sampai saat ini warga masih meyakini makhluk gaib berparas cantik ini masih datang ke desa tersebut.

Kemunculan pelangi disertai bau harum merupakan tanda turunnya bidadari dari kayangan ke bumi ataupun sebaliknya. 

Warga percaya pelangi merupakan jembatan penghubung antara bumi dan negeri kayangan. Saking lekatnya dengan cerita bidadari, gadis-gadis asal Desa Beong diakui memiliki paras cantik bak bidadari.

Kapitalau (Kepala Desa) Beong Hervie Mandak, menuturkan, kehadiran bidadari dimulai dengan kisah yang melegenda Sense Madunde dan Sembilan Bidadari. 

Warga masih menjaga cerita itu dari turun temuran sampai saat ini.

"Dikisahkan Sense Madunde bertemu dengan sembilan bidadari yang sementara mandi di mata air Ake Sio Beong. Dari pertemuan dengan kesembilan bidadari tersebut, salah satu bidadari menjadi istri Sense Madunde," ungkap Hervie, Selasa (28/12/2021)

Kemudian, lanjut kapitalau, dari kisah tersebut, Ake Sio menjadi salah satu objek wisata di Desa Beong. Banyak yang datang karena tertarik dengan cerita Sense Madunde dan Sembilan Bidadari. "Sebelumnya di seputaran Ake Sio sering didatangi aroma harum. Sayangnya, sudah hilang diduga karena warga melakukan pembakaran hewan di lokasi tersebut. Saat ini warga pantang membakar hewan seperti babi dan anjing di seputaran mata air Ake Sio karena diyakini akan mengusir keberadaan para bidadari," tandas Hervie.

Sementara itu, Lusye Kudato salah satu pemerhati budaya sekaligus tua-tua Desa Beong, tak menampik akan kehadiran bidadari di desa tersebut, dari dahulu sampai saat ini.

Dia mengatakan, dahulu bidadari tidak hanya mendatangi mata air Ake Sio saja, berjarak sekira 500 meter ada Batu Siau yang juga menjadi tempat singgah bidadari.

"Dahulu seputaran Batu Siau, di pagi hari akan tercium aroma yang sangat harum. Diyakini bau ini berasal dari bidadari yang datang ke lokasi tersebut," beber Kudato.

Menariknya, tutur dia, salah satu bagian batu besar tersebut, ada yang menyerupai piring lonjong akan dijumpai genangan air yang baunya sangat wangi.

"Hanya keberuntungan seseorang saja yang bisa menjumpai air di Batu Siau. Karena tidak bisa dilihat dengan kasat mata. Pada masa kanak-kanak saya masih sempat menyaksikan dan mengalami. Karena airnya wangi saya gunakan untuk mencuci muka," tutur Kudato.

Pelatih tarian tradisional Sense Madunde dan Sembilan Bidadari ini menguraikan, pernah suatu ketika pementasan tarian Sense Madunde dan Sembilan Bidadari di Kota Ondong. Warga yang menyaksikan terkesima dan terkagum-kagum akan kecantikan sembilan anak gadis pelakon tari tersebut. 

"Banyak orang yang menanyai kepada saya saat itu, anak-anak gadis dari mana serta anak siapa yang tampil sangat cantik membawakan tarian. Kehadiran para bidadari kala itu membuat warga terkesima," bebernya.

Editor : Norman Octavianus

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut