MANADO, iNewsManado.com - Tradisi Mekiwuka akan diulas dalam artikel kali ini. Di Sulawesi Utara dikenal cukup banyak tradisi lokal yang terjaga turun-temurun.
Selain Tradisi Mekiwuka, di Sulawesi Utara juga dikenal dengan tradisi pengucapan syukur, tradisi mapalus, tradisi mane'e, tradisi binarundak dan banyak lainnya.
Nah, tradisi Mekiwuka merupakan salah satu tradisi unik di Sulawesi Utara karena awal mula adanya Mekiwuka dipelopori keturunan Minahasa yang terjadinya perkawinan campuran dengan Banga Portugis, Spanyol maupun Belanda di masa lalu yang disebut etnis Borgo. Etnis Borgo berada di Kota Manado, Kema Kabupaten Minahasa Utara (Minut), Tanawangko Kabupaten Minahasa, dan Kota Amurang Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel).
Nama Borgo memiliki arti Bebas dalam Bahasa Belanda. Menariknya etnis Borgo pernah mendapat hak istimewa dari Pemerintah Belanda untuk tidak usah membayar pajak, tidak seperti yang diwajibkan kepada orang-orang Minahasa umumnya pada waktu itu.
Kembali ke Tradisi Mekiwuka, tradisi ini merupakan tradisi menyambut tahun baru. Tradisi Mekiwuka biasanya dilaksanakan pada malam hari di tanggal 31 Desember. Tepat pukul 24:00 Wita, etnis Borgo mulai melaksanakan Tradisi Mekiwuka dengan saling berjabat tangan sebagai bentuk rasa syukur telah berada di tahun yang baru. Selain berjabat tangan, ungkapan saling memaafkan dilakukan masyarakat.
Tradisi Mekiwuka saat ini tidak saja dilaksanakan etnis Borgo tetapi telah jadi tradisi malam pergantian tahun di Sulawesi Utara yang saling berjabat tangan ke sesama.
Pada etnis Borgo, tradisi Mekiwuka akan diiringi oleh alat musik tradisional Etnis Borgo, seperti gitar, jug atau ukulele, tambor, biola, serta alat musik Iainnya. Itu setelah warga mengunjungi pemerintah setempat, ke kepala lingkungan, kepala kelurahan, hingga para tetua kampung.
Itulah penjelasan soal Tradisi Mekiwuka di Sulawesi Utara. Semoga bermanfaat!
Editor : Fabyan Ilat