BUAYA memiliki gigitan paling kuat yang pernah diukur untuk hewan yang sekarang hidup. Misalnya, buaya air asin, yang ditemukan di dekat Australia, dapat menggigit hampir tiga kali lebih keras dari singa atau harimau.
Buaya besar dapat menggigit dengan kekuatan lebih dari 5.000 pon per inci persegi. Gigitan itu lebih kuat dari hyena atau bahkan hiu putih besar! Bahkan, kekuatan gigitan mereka mungkin menyaingi T-rex yang perkasa.
Ahli paleobiologi Gregory M Erickson dan rekan-rekannya menguji 23 spesies buaya yang masih hidup melalui uji gigitan. Erickson dan rekan-rekannya mengukur secara fisik gigitan beberapa buaya air asin berukuran panjang 5,2 meter (17 kaki), seperti buaya Nil, aligator, caiman, gharial, dan buaya lainnya.
Hasilnya buaya air asin kekuatan rahangnya sekitar 3.700 pon per inci persegi (psi), atau 16.460 newton. Sedangkan Hyena, singa, dan harimau menghasilkan sekitar 1.000 psi (4.450 newton). Sebaliknya, manusia untuk memotong steak kekuatan rahangnya hanya 150 hingga 200 psi (890 newton).
Itu yang membuat buaya menjadi pemangsa yang sukses. Setiap mangsa yang tertangkap di rahang mereka tidak mungkin lolos. Namun, rahang buaya juga sangat sensitif terhadap sentuhan—bahkan lebih sensitif daripada ujung jari manusia.
Sekuat besi baja bisa sangat sensitif? Rahang buaya ditutupi dengan ribuan organ indera. ”Setiap ujung saraf keluar dari lubang di tengkorak,” kata peneliti Duncan Leitch, dikutip SINDOnews dari laman jw.org, Minggu (12/12/2021).
Susunan ini melindungi serabut saraf di rahang sambil memberikan sensitivitas yang lebih besar di beberapa titik. Alhasil, buaya bisa membedakan antara makanan dan kotoran yang ada di mulutnya.
Buaya pun dapat membawa anak-anaknya yang kecil di mulutnya tanpa harus khawatir membunuhnya tanpa sengaja. Jadi rahang buaya adalah kombinasi yang mengejutkan antara kekuatan dan kepekaan.
Editor : Fabyan Ilat