get app
inews
Aa Read Next : Renungan Minggu 7 Juli 2024: Memeroleh Hidup yang Kekal

5 Hewan Langka yang Terancam Punah, Nomor 2 Memiliki DNA Mirip Manusia

Rabu, 01 Desember 2021 | 07:30 WIB
header img
Panda Merah, salah satu hewan yang hampir punah karena habitatnya yang kian menyusut. (Foto: Dreamstime)

SEPERTI disebutkan oleh Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam atau International Union for Conservation of Nature (IUCN), ada 16.306 spesies yang terancam punah, termasuk hewan dan tumbuhan. Dimana satu dari delapan burung, satu dari empat mamalia, dan sepertiga amfibi terancam punah. 

Dirangkum laman discovermagazine, berikut lima hewan langka yang perlu kamu lihat sebelum punah:

1. Penyu Belimbing

Penyu Belimbing merupakan penyu terbesar di Bumi dan beratnya bisa mencapai 2.200 kilogram. Penyu Belimbing satu-satunya jenis kura-kura yang tidak memiliki cangkang keras.

Penyu Belimbing dapat berenang sejauh 10.000 mil setiap tahun untuk sampai ke tempat bertelur. Dengan keterampilan menyelam yang luar biasa, Penyu Belimbing mampu menyelam hampir 4.000 kaki dan bertahan di bawah air lebih dari satu jam.

Namun, saat ini jumlah Penyu Belimbing merosot tajam. Mereka menjadi terancam punah karena berbagai masalah, termasuk polusi laut, hilangnya habitat tempat tinggalnya, dan perubahan iklim. 

2. Orangutan

Orangutan banyak ditemukan di hutan hujan Kalimantan dan Sumatera. Orangutan memiliki 97 persen DNA mirip manusia dan sangat cerdas, kemampuan menggunakan alat, membuat konsep, memahami orang lain, dan belajar bahasa isyarat. 

Namun, orangutan kehilangan habitatnya karena deforestasi, terutama karena pembukaan hutan untuk perkebunan dan perburuan. Orangutan memiliki hubungan dekat dengan keturunannya, dengan bayi yang disusui sampai berusia enam tahun. Orangutan punya rentang waktu lama untuk melahirkan satu anak, sekitar delapan tahun sekali.

3. Panda Merah

Meskipun memiliki nama yang sama, Panda Merah tidak terkait erat dengan Panda raksasa yang lebih dikenal. Sebab, Panda raksasa termasuk keluarga beruang. Panda Merah adalah satu-satunya anggota keluarga Ailuridae dan ditemukan di pegunungan di kawasan hutan tinggi di Asia.

Panda Merah pertama kali dideskripsikan pada tahun 1825 dengan nama “ailurus” berarti “kucing berwarna api”. Nama itu diberikan oleh ahli zoologi Prancis Frederic Cuvier, yang mengagumi kecantikan warnanya.

Meskipun Panda Merah dan Panda raksasa menkonsumsi bambu sebagai sumber makanan utamanya, Panda Merah hanya memakan ujung dan daun pucuknya. Sedangkan Panda raksasa memakan seluruh bagiannya.

Populasi Panda Merah merosot karena habitatnya terkena dampak pengembangan lahan pertanian, perumahan, dan penggunaan komersial. Panda merah juga diburu untuk diambil daging dan kulitnya.

4. Gajah Sri Lanka

Gajah Sri Lanka adalah Gajah khas Asia. Biasanya gajah betina tidak tumbuh gading seperti Gajah Afrika. Gajah Sri Lanka dapat hidup sampai usia 60 tahun dan tumbuh sampai ukuran 11 kaki.

Soal kecerdasan, Gajah Sri Lanka sama seperti semua gajah. Faktanya, gajah adalah satu dari hanya tiga hewan yang dapat mengenali diri mereka sendiri di cermin —lainnya adalah lumba-lumba dan kera besar.

Gajah Sri Lanka terancam punah karena kehilangan habitatnya akibat pembukaan hutan. Ditambah hambatan sepanjang rute migrasi mereka, saat ini hanya ada beberapa ribu gajah yang tersisa.

5. Vaquita

Vaquita adalah amalia laut paling langka di dunia dan di ambang kepunahan. Lumba-lumba kecil pemalu ini bergabung dengan paus dan lumba-lumba sebagai bagian dari keluarga cetacea. Ditemukan pada tahun 1957 dan hanya hidup di Teluk California, diyakini jumlahnya hanya ada sekitar sepuluh yang masih hidup.

Populasi Vaquita merosot akibat jaring insang nelayan untuk Ikan Totoaba. Kepala Vaquitas bisa menembus jaring, tapi tidak dengan tubuhnya. Ketika terjebak, sangat kecil kemungkinan bisa membebaskan diri.

Meskipun jaring insang dilarang di area vaquita, penangkapan ikan secara ilegal masih terjadi. Untuk melindungi Vaquita, pemerintah Meksiko menetapkan zona aman untuk pada tahun 2017 — dan memperluasnya pada tahun 2020. Namun, pada 2021 zona perlindungan itu sudah dihapus.

 

Editor : Norman Octavianus

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut