INDONESIA Resmi menetapkan Remdesivir sebagai obat Covid-19 selama sekira 3 tahun mendatang. Aturan tentang itu telah dikeluarkan Presiden Joko Widodo. Berikut ulasan dan fakta soal Remdesivir dirangkum dari berbagai sumber terpercaya.
Remdesivir (kode pengembangan "GS-5734") adalah obat antivirus, sebuah prodrug analog nukleotida baru, yang dikembangkan oleh perusahaan bioteknologi Gilead Sciences sebagai pengobatan untuk infeksi penyakit virus Ebola dan virus Marburg. Obat ini juga ditemukan memiliki aktivitas antivirus yang wajar terhadap virus yang terkait seperti virus pernapasan respirasi, virus Junin, virus demam Lassa, dan virus kor-MERS dikutip dari Wikipedia.
Ketika Wabah virus Ebola di Afrika Barat merebak tahun 2013-2016, remdesivir segera didorong untuk menjalani uji klinis, yang akhirnya digunakan setidaknya kepada satu pasien manusia, meskipun remdesivir baru dalam tahap awal pengembangan pada saat itu. Hasilnya cukup menjanjikan, dan digunakan secara darurat ketika merebak Wabah Ebola Kivu 2018–2019 sambil dilakukan uji klinis lebih lanjut, hingga Agustus 2019, ketika pejabat kesehatan Kongo mengumumkan bahwa remdesivir tidak efektif dibandingkan dengan obat lainnya seperti mAb114 dan obat dari Regeneron Pharmaceuticals yang memproduksi REGN3470-3471-3479 (kemudian disebut REGN-EB3). Remdesivir dapat membantu melindungi terjadinya infeksi akibat virus Nipah dan Hendra, demikian juga terhadap koronavirus, SARS,dan infeksi 2019-nCoV.
Info diperoleh, jangan menggunakan remdesivir jika Anda memiliki alergi terhadap bahan atau kandungan dalam obat ini, jmenggunakan remdesivir bila Anda menderita penyakit ginjal atau penyakit liver, jangan menggunakan obat ini jika Anda sedang menjalani cuci darah, jangan menggunakan remdesivir jika sedang hamil atau menyusui.
Hingga saat ini, data yang tersedia mengenai dosis remdesivir untuk mengatasi COVID-19 masih sangat terbatas.
Pada beberapa uji coba yang dilakukan, dosis yang diberikan adalah 200 mg pada hari pertama, dilanjutkan 100 mg pada hari kedua dan selanjutnya. Lama pengobatan dalam penelitian ini berkisar antara 5–10 hari.
Penggunaan satu obat bersamaan dengan obat lain dapat menimbulkan interaksi, begitu juga dengan remdesivir. Data yang ada saat ini menyatakan bahwa remdesivir tidak boleh diberikan bersama obat antivirus lain yang juga sedang diuji coba untuk mengatasi COVID-19, seperti lopinavir dan ritonavir.
Editor : Fabyan Ilat