ZEBRA merupakan keluarga Equidae dan satu genus Equus dengan keledai dan kuda, hingga hari ini masih jarang sekali bisa dijinakkan. Lebih-lebih, jadi hewan peliharaan dan tunggangan. Penelitian Richard Diamond mencatat, penjinakan zebra untuk jadi hewan ternak dan lainnya seringkali gagal sejak dulu, sehingga tidak bisa dipelihara dan ditunggangi. Kenapa zebra tidak bisa dipelihara? Berikut penjelasan dirangkum dari berbagai sumber.
1 Zebra tidak cukup terbiasa untuk berada dekat dengan manusia dibandingkan dengan kuda. Menurut penelitian Brubaker dan Coss, zebra akan cenderung kabur dari manusia jika melewati batas jarak 37 meter, dikutip dari jurnal Evolutionary Constraints on Equid Domestication: Comparison of Flight Initiation Distances of Wild Horses (Equus caballus ferus) and Plains Zebras (Equus quagga).
Kecenderungan zebra untuk menjaga jarak dengan manusia diduga merupakan adaptasi dari perburuan zebra sejak 24.000 tahun lalu.
Penelitian etnoarkeologi mendapati, dalam cerita rakyat setempat yang berkembang pada abad ke-19 dan 20, zebra diburu oleh suku pemburu-pengumpul makanan di wilayah timur dan selatan Afrika menggunakan panah beracun.
Brubaker dan Coss berargumen, pemanahan biasanya mengenai sasaran pada jarak 25-30 meter, cocok dengan temuan mereka akan batas jarak zebra ke manusia untuk kabur, yakni 37 meter.
2 Agresif dan Sulit Masuk Penangkaran
Perilaku zebra diketahui lebih agresif dibandingkan kuda, baik dalam konteks untuk mempertahankan posisinya secara sosial, atau untuk mengantisipasi predator. Penelitian mendapati, zebra jantan suka berkelahi dengan sengit satu sama lain dan mengintimidasi zebra betina.
Sementara itu, sejumlah kuda jinak dahulu biasa digunakan untuk mengembangbiakkan kuda dengan kuda liar betina, sehingga kini ada banyak kuda jinak yang dapat dimanfaatkan manusia. Perilaku zebra yang agresif membuatnya lebih susah masuk penangkaran dan didomestikasi ketimbang kuda.
3 Menggigit Pemeliharanya
Penelitian Jared Diamond di jurnal Nature mencatat pembiak kuda asal Eropa sudah pernah tinggal di Afrika Selatan pada tahun 1600-an dan berupaya menjinakkan zebra. Upaya ini tidak lagi biasa dilakukan beberapa abad setelahnya karena zebra tidak segan menggigit orang yang berusaha menjinakkannya dan tidak dilepas sampai orang tersebut tewas. Hal ini membuat zebra dikenal lebih banyak membuat kecelakaan pada penjaga kebun binatang ketimbang harimau.
Ketimbang kuda, penelitian mendapati zebra punya penglihatan peripheral lebih baik. Penglihatan tepi atau menyamping ini membuat zebra lebih awas ketika akan dilecut dari sisi kiri, kanan, atau belakang. Hal ini membuat penunggangnya atau pelecutnya bisa jatuh karena upaya zebra menghindar atau menyerang balik.
Editor : Fabyan Ilat