get app
inews
Aa Text
Read Next : Siap-siap! Indonesia Masuk Resesi Ekonomi 2023, Begini Antisipasi Pemerintah

Gawat! Indonesia Terancam Bangkrut Seperti Sri Lanka, Sri Mulyani: Tetap Waspada

Rabu, 13 Juli 2022 | 18:41 WIB
header img
Indonesia terancam bangkrut seperti Sri Lanka. Foto/Dok Setiap/Istimewa

JAKARTA, iNewsManado.com - Indonesia terancam bangkrut seperti Sri Lanka.

Hal itu beralasan karena ekonomi asia sedang bergejolak akibat situasi hlobal. Terkait Indonesia terancam resesi ekonomi, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa pemerintah tetap waspada. Kondisi indikator neraca pembayaran dan APBN (Anggaran Pendapatan Belanja Negara) yang baik tidak serta merta membuat pemerintah menjadi terlena. 

"Bukan berarti kita terlena, kita akan tetap waspada. Kita akan gunakan semua instrumen kita, berhati-hati dalam membuat kebijakan, baik itu fiscal and monetary policy di sektor keuangan dan juga regulasi yang lainnya untuk memonitor situasi," ujar Sri Mulyani di Nusa Dua, Rabu (13/7/2022). 

Berdasarkan survei yang dirilis Bloomberg, Indonesia tercatat ke dalam daftar negara yang berpotensi mengalami resesi. Dari 15 negara Asia yang ada di dalam daftar tersebut, Indonesia berada di posisi 14 dengan persentase 3%. 

Dalam survei tersebut Sri Lanka berada di posisi pertama dengan persentase 85%, New Zealand 33%, Korea Selatan 25%, Jepang 25%, China 20%, dan Hong Kong 20%. 

Demudian Australia tercatat 20%, Taiwan 20%, diikuti oleh Pakistan 20%, Malaysia 13%, Vietnam 10%, Thailand 10%, Filipina 8%, Indonesia 3%, dan India 0%. "Indikator neraca pembayaran, APBN, dan ketahanan, juga sektor korporasi dan rumah tangga maupun sektor lainnya relatif lebih baik dibandingkan negara-negara lainnya. Angka kita 3%, jauh dibandingkan negara-negara lain yang tembus 70% (potensi resesinya)," ucap Sri Mulyani. 

Kendati risiko yang persentasenya kecil, Sri Mulyani mengatakan pihaknya akan terus waspada dan berhati-hati dalam membuat kebijakan, mengingat masih ada risiko ketidakpastian global. 

Hal ini seiring risiko global terkait inflasi dan resesi, atau stagflasi akan berlangsung sampai tahun depan.

 

Editor : Fabyan Ilat

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut